IPW Bongkar Setidaknya 5 Motif Ferdy Sambo Habisi Brigadir J, Mulai Dari Soal Seksual hingga Perjudian

11 Agustus 2022, 21:29 WIB
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dikabarkan mengungkap setidaknya lima motif yang mendorong Ferdy Sambo membunuh Brigadir J. /kolase freepik dan ANTARA/

MEDIA TULUNGAGUNG - Hingga kini motif pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J masih menjadi tanda tanya para warganet.

Dalam kasus ini pihak kepolisian menetapkan empat tersangka termasuk di dalamnya terdapat Ferdy Sambo.

Salah satu misteri yang masih menjadi tanda tanya dalam kasus ini yakni motif Irjen Ferdy Sambo terkait penembakan terhadap Brigadir J.

Sebelumnya dikabarkan bahwa penembakan tersebut terjadi di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada bulan lalu.

Baca Juga: Jawaban Polri Terkait Motif Penembakan Brigadir J: Biarlah Jadi Konsumsi Penyidik

Namun Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dikabarkan mengungkap setidaknya lima motif yang mendorong Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Melalui wawancara yang ditayangkan di salah satu program televisi nasional, Sugeng menjabarkan 4 motif Ferdy Sambo bunuh Brigadir J berkaitan dengan persoalan seksual, sementara 1 lainnya terkait perjudian.

Sugeng juga menyampaikan abhwa kasus pembunuhan Brigadir J juga berhubungan dengan praktik perlindungan perjudian dan peredaran narkoba oleh oknum di Kepolisian.

Namun dalam hal ini Sugeng enggan untuk menjelakan lebih jauh terkait persoalan seksual lantaran dianggap aib.

Baca Juga: Salah Satu Netizen Bongkar Kelakuan Ferdy Sambo, Sebut Jadi Bendahara Judi Online, Benarkah?

Di sisi lain Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai motif Ferdy Sambo semakin eksplisit dan jauh dari dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Brigadir J alias Brigadir Yosua.

"Tapi apakah seksual itu adalah pelecehan? Nanti kita lihat lebih lanjut," kata Refly Harun.

Dalam hal tersebut Refly Harun menanyakan apakah motif seksual tersebut penting diungkapkan ke publik.

Ia justru mengatakan bahwa yang paling untuk diumumkan ke publik yakni terkait motif bisnis ilegal, serta perlindungan perjudian dan narkoba.

Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Tembak Brigadir J Tidak Diungkap ke Publik Demi Menjaga perasaan Semua Pihak, Benarkah?

Pasalnya, ia menilai motif tersebut menyangkut nasib negara dan tata kelola pemerintahan.

"Tapi bukan berarti masalah seksual itu tidak penting sebagai bahan catatan. Tapi maksudnya untuk discloser barangkali katakanlah perlu ada restriksi," ujarnya.

"Tetapi kalau soal yang terkait perjudian, miras, narkoba, dan lain sebagainya, kalau memang itu ada wajib dibuka dan wajib diberikan sanksi, dan kemudian disetop praktik-praktik seperti itu," sambungnya.

Refly Harun membeberkan praktik-praktik peredaran uang haram bukan lagi sebagai hal baru dan sudah menjadi rahasia umum.

Baca Juga: Jadi Tersangka Keempat Kasus Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Akan Dipecat? Polri Tunggu Sidang Komisi Kode Etik

Sayangnya, publik kerap memaklumi praktik-praktik tersebut.

"Coba bayangkan ya, jadi kita tidak melihat bahwa yang namanya kantor Polisi itu adalah pusat untuk melindungi dan mengayomi masyarakat, tapi pusat transaksi ya. Entah transaksi apa," tegasnya.

Karenanya, Refly Harun menegaskan agar Polri segera memperbaiki citra institusinya.

Menurutnya, selama ini belum ada satu pun presiden yang berhasil memperbaiki citra hukum di negara ini.

Baca Juga: Polri Beberkan 4 Tersangka Kasus Brigadir J dan Perannya, Agus Sebut Maksimal Terancam Hukuman Mati

"SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) belum berhasil, Gus Dur (Abdurrahman Wahid) belum berhasil. Di era Gus Dur lumayan sebenarnya, tetapi serangan balik justru membuat Gus Dur jatuh," tuturnya.

Mantan Komisaris PT Jasa Marga itu pun mengimbau agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memperbaiki hal ini, serta meninggalkan legacy yang baik bagi pemerintahan selanjutnya dan bagi sejarah Indonesia di dua tahun terakhir masa jabatannya.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan membuka kasus-kasus yang selama ini belum terungkap.

"Dengan kasus Sambo sebagai entry point mudah-mudahan ini bisa dibuka, tapi dengan tetap mengedepankan bahwa penegakan hukum yang selurus-lurusnya, sebaik-baiknya," ucapnya.

Baca Juga: Inilah Perjalanan Ferdy Sambo di Polri: Karir Mentereng Tapi Menjadi Dalang Pembunuhan Brigadir J

"Bukan menyasar pada orang, tapi pada perbaikan sistem yang komprehensif," tegasnya.

Refly Harun pun meminta agar Jokowi bisa menuntaskan kasus-kasus seperti KM 50, pembunuhan Munir, dan Novel Baswedan agar bisa dikenang sebagai Presiden yang meletakan dasar perbaikan institusi penegak hukum yang signifikan.

Sebelumnya artikel ini tayang di SEPUTAR TANGSEL berjudul "IPW Bongkar Perjudian dan Seksual Jadi Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Refly Harun: SBY hingga Jokowi....*** (H Prastya/Seputar Tangsel)

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler