Lebih Berbahaya dari Ferdy Sambo, Peran Putri Candrawathi Terungkap Punya Kontrol Penuh Pada FS dan Ajudanya

- 17 September 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi Ferdy Sambo
Ilustrasi Ferdy Sambo /Risda /

MEDIA TULUNGAGUNG - Hingga kini kasus Brigadir J menuai perhatian banyak orang.

Pasalnya lebih dari 2 bulan kasus tersebut belumlah rampung.

Bahkan kini terbongkar adanya dugaan kontrol penuh dari Putri Candrawathi dalam mensukseskan kebutahn Ferdy Sambo dan ajudanya.

Baca Juga: Ternyata Nyawa Om Kuat Hampir Melayang di Tangan Briagdir J, Bripka RR Beberkan Bukti Soal Putri Candrawathi

Bahkan Putri Candrawathi diduga lebih berbahaya dari Ferdy Sambo.

Pengacara Brigadir J, Johnson Panjaitan menduga Putri Candrawathi ikut mengatur Satgasus Merah Putih yang sempat dipimpin oleh suaminya.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini terungkap soal rekening gendut para ajudan yang disebut disetor oleh Putri Candrawathi.

Baca Juga: Soal Jual Beli Jabatan di Polri Lewat Jalur Ferdy Sambo, Terungkap Setoran Fantastis Sejumlah 2,5 Milyar

Belakangan motif pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi kembali dimunculkan.

Padahal, sebelumnya laporan pelecehan seksual terhadap Brigadir J sudah dihentikan oleh tim penyidik karena tidak ditemukannya unsur pidana.

Hal ini dicurigai oleh koordinator kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sebagai upaya untuk menyelamatkan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Sosok Rohaniawan yang Nikahkan Ferdy Sambo dengan Si Cantik Dibongkar Kamaruddin, Terlibat Kasus Brigadir J?

Sementara itu, pengacara Brigadir J, Johnson Simanjuntak mengatakan motif di balik pembunuhan Brigadir J sudah sangat berbau busuk.

"Sudah dijelaskan juga bahwa tidak ada motif itu (pelecehan seksual), cuma waktu itu sudah sangat bau busuk dan becek motif itu," kata Johnson Panjaitan.

Kemudian, Johnson kembali menyinggung pengusiran dirinya dan pengacara Brigadir J yang lain dari lokasi rekonstruksi pada Selasa, 30 Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Rekomendasi Harga Mobil Listrik Murah dengan Kecepatan 155 Km/Jam, Cukup Rp75 Juta Ditengah Naiknya BBM


Ia mengaku menyayangkan hal itu karena pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan semua pihak yang memperjuangkan marwah institusi Polri.

"Setelah Kapolri ngomong dimana-mana dan mendapat dukungan dari masyarakat, kami pun berkomitmen mendukung Kapolri dan semua pihak yang ingin institusi ini berdiri tegak dan marwahnya ada," tegasnya.

"Bukan orang-orang yang hanya menjalankan rekonstruksi dan mengusir kami yang memperjuangkan itu. Kami juga memperjuangkan itu. Jadi itu bukan lembaga nenek moyangnya. Jadi jangan suka-suka, ngomong sembarangan, manis-manis tapi menipu," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Ditengah Naiknya BBM, Jokowi Instruksikan Pengadaan Kendaraan Listrik Dinas Pemerintah, Luhut Koordinator!

Lebih lanjut, Johnson Panjaitan juga menyinggung Komnas HAM yang terkesan mendukung motif pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Ia mengaku heran dengan sikap Komnas HAM yang menurutnya sejak awal sudah membahas motif di balik pembunuhan Brigadir J.

"Komnas (HAM) yang gak punya laboratorium forensik, cuma mungkin dapat data dari baca-baca saja, bahkan dia juga tahu di mana TKP sudah hancur-hancuran, alat bukti hilang," tuturnya.

Baca Juga: Peristiwa Magelang Terbongkar? Putri Candrawathi Mengaku Dibanting Usai Diraba, Om Kuat Sosok Pelindung

"Saya ngomong gini karena ini sudah terbukti karena salah satunya obstruction of justice. Extra judicial killing itu berlanjut dengan obstruction of justice, bukan pelecehan seksual. Ingat itu," kata Johnson Panjaitan menambahkan, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 16 September 2022.

Baca Juga: Segera Tayang Antares Season 2 pada 23 September 2022, Cek Informasi Resmi dan Sinopsisnya di Sini!

Johnson Panjaitan menegaskan, legitimasi, nyawa, dan kewibawaan Komnas HAM sedang dipertaruhkan dalam kasus ini.

Menurutnya, hal-hal itu dibangun dari darah dan air mata orang-orang yang saat ini tak kunjung ditemukan.

Pengacara Brigadir J itu juga merasa heran dengan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang terus berubah-ubah tempat kejadian perkaranya.

Baca Juga: Informasi Amplop Cokelat Ferdy Sambo Disebut Tersebar hingga Istana Negara, Kamaruddin: Pikirannya Jahat!

Terlebih, laporan pelecehan seksual itu sudah dihentikan penyidikannya oleh tim penyidik.

"Yang pro justitia sudah di-SP3, gak ada jalannya pro justitia, tahu-tahu yang gak pro justitia ngomong soal pelecehan. Canggih kan permainan ini?" ucapnya.

"Yang lebih canggih lagi orang yang sudah jadi tersangka, jadi kayak bintang film. Istri orang kaya, dari keluarga terhormat dan sejahtera, calon Kapolri di masa depan, pelukan, ciuman sambil rekonstruksi. Betapa pedihnya saya," sambungnya.

Baca Juga: Kuat Ma'Ruf Tak Sadarkan Diri Usai Dihajar oleh Ferdy Sambo, Benarkah? Berikut Faktanya!

Johnson menuturkan, ketika melihat itu, ia hanya membayangkan tangis ibu Brigadir J sehingga tidak bisa menyampaikan hal yang penting dari rekonstruksi tersebut ke media.

Karenanya, menurutnya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan jaringan mereka berhasil menekannya.

"Menurut saya Sambo dan istrinya dan jaringannya itu berhasil menekan saya karena saya gak bisa jawab dengan jernih sebagaimana yang selalu teman-teman komunikasikan dengan saya," tuturnya.

"Kalau ditanya substansi, pasti saya jawab substansi. Tapi akibat rekonstruksi yang kayak begitu, saya gak bisa melayaninya," lanjutnya.

Baca Juga: Ternyata Putri Candrawathi Lebih Berbahaya dari Ferdy Sambo, Johnson Bongkar Jaringan Mereka yang Menekan

Johnson Panjaitan pun meyakini Tuhan akan menjawab doa para ibu yang didiskriminasi dan ditahan, kebalikan dari Putri Candrawathi yang tak kunjung ditahan lantaran kondisi kesehatan yang kurang stabil dan masih memiliki anak kecil.


"PC itu menunjukkan bagaimana kelasnya dia, kemudian memunculkan lagi isu pelecehan seksual hanya dari sebuah pengakuan atau cerita-cerita entah dimana itu. Entah berdasarkan BAP atau bagaimana," tuturnya.

Johnson Panjaitan mengingatkan, Ferdy Sambo cs bisa membuat peradilan sesat sehingga akhirnya kebenaran sulit didapatkan.

Baca Juga: Kuat Ma'Ruf Tak Sadarkan Diri Usai Dihajar oleh Ferdy Sambo, Benarkah? Berikut Faktanya!

Terlebih, kebohongan dalam pemeriksaan polisi juga didukung oleh Undang-Undang.

Kemudian, kuasa hukum Brigadir J itu mencurigai bahwa Putri Candrawathi ikut mengatur Satgasus Merah Putih yang sempat dipimpin oleh suaminya.

"Di dalam praktik, secara resmi memang Kadiv Propamnya Sambo, tapi yang mengontrol semua apa segala macam, uang rumah tangga, termasuk ajudan dan lain sebagainya kan Putri," ujarnya.

"Pertanyaan saya, apakah Putri juga mengatur semua Satgasus, kebutuhan-kebutuhan Satgasus?" imbuhnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Sri Mulyani Jebloskan Susilo Bambang Yudhoyono ke Penjara, Ada Apa? Simak Faktanya Disini

Namun, pengacara Brigadir J itu mengatakan keterlibatan Putri Candrawathi sulit dibuktikan karena DPR tidak menggunakan hak konstitusionalnya untuk memeriksa hal ini.

Dugaan Aliran Dana Haram

Bripka RR jujur soal rekening gendut ajudan Ferdy Sambo.

Bahkan, secara terang-terangan menyebut angka yang fantastis dalam rekening para ajudan Ferdy Sambo.

Pengakuan itu disampaikan Bripka RR kepada pengacaranya, Erman Umar.

Baca Juga: Kerakusan Ferdy Sambo Terkuak! Mahar 2,5 Milyar Dapat Jabatan Lewat Jalurnya hingga Jadi Tukang Pukul Polri

Tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Bripka Ricky Rizal mengungkap fakta baru soal rekening gendut para ajudan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Melalui kuasa hukum Erman Umar, Bripka Ricky mengaku dititipkan uang oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan nominal Rp300 juta.

Menurut Bripka Ricky, uang tersebut dipergunakan untuk kehidupan anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang masih bersekolah di Magelang, Jawa Tengah.

Dikutip Seputar Tangsel, selain Bripka Ricky, Putri Candrawathi juga menitipkan uang melalui rekening Brigadir J.

Baca Juga: Nekat! Putri Candrawathi Lakukan ini Demi Selamatkan Ferdy Sambo Lolos Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

Meski demikian, Bripka Ricky mengaku tak mengetahui secara pasti berapa besaran yang dititipkan kepada Brigadir J.

Sepengetahuannya, uang tersebut dipergunakan untuk keperluan para ajudan di rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Jakarta.

Ia menuturkan, Putri Candrawathi lah yang memegang ATM dan buku tabungan dari rekening-rekening itu.

Kesaksian Bripka Ricky itu diketahui dibuat setelah ia dipertemukan dengan sang istri.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bisa Lolos Pembunuhan Berencana hingga Dapat Keringanan Hukuman, Sosok ini Bongkar Skenarionya

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun justru mempertanyakanan motif Putri Candrawathi menggunakan nama para ajudannya untuk membuat rekening di bank.

"Menarik ya kenapa kemudian Putri harus menggunakan nama orang-orang di sekitarnya dalam membuka rekening bank. Ini pertanyaan," kata Refly Harun.

"Karena ATM dan sebagainya dia yang kuasai, termasuk buku tabungannya. Kenapa? Ini sangat simple, karena tentu sumber keuangannya tidak bisa dipertanggungjawabkan dengan profil gaji yang katakanlah cuma Rp30-Rp35 juta bagi seorang Irjen," sambungnya, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 14 September 2022.

Baca Juga: Peran 7 Tersangka Obstruction of Justice Brigadir J Akhirnya Terungkap Hingga Temuan Baru Soal Skenario FS

Karenanya, Refly Harun juga mempertanyakan asal uang dengan jumlah fantastis yang dimiliki Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu.

Mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu menuturkan, akan ada perkembangan yang menarik setelah Bripka Ricky berbalik arah dan mengungkapkan fakta-fakta terkait pembunuhan Brigadir J.

"Dia paling tidak melalui kuasa hukumnya mengatakan dua hal, satu tidak tahu soal pelecehan di Magelang tapi dia mengindikasikan justru Putri yang cari Yosua dan yang kedua setelah pembunuhan mereka dikumpulkan di Provos untuk dijelaskan skenario Sambo," tuturnya.

Baca Juga: Link Resmi Nonton Episode 20 Drama China Kisah Rase Terbang, Langsung Saja Simak Artikel Berikut Ini!

"Salah satu skenario Ricky Rizal adalah ketika tembak menembak, dia sembunyi di belakang kulkas. Sangat lucu. Coba bayangkan, membuat hal-hal seperti ini yang lucu. Masa Bripka anak buahnya tembak menembak, dia ketakutan sendiri?" tambah Refly Harun.

Lebih lanjut, ia membandingkan sikap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap kasus Ferdy Sambo dengan kasus penembakan 6 laskar FPI dan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Beda banget ya ketika ACT brrrttt semuanya, ketika FPI brrrttt semuanya. Bahkan orang yang pernah menyumbang FPI pun bisa kena rekeningnya. Paling tidak sempat diapakan dulu," tegasnya.

Baca Juga: Buntut Panjang Ibu Sekdes Purworejo Dugem Ajib-Ajib di Klub Malam Didemo 800 Warga, Begini Nasibnya Sekarang!

Refly Harun menilai, PPATK sangat lamban dalam menangani aliran dana di kasus Ferdy Sambo meski menurutnya mudah untuk mencari jaringan mantan Ketua Satgasus Merah Putih itu.

"Padahal kalau kita lihat bagaimana jaringan Ferdy Sambo, mudah sekali melacaknya," ucap Refly Harun.***(Bryan Alex Tarore/TerasGorontalo)

 

 

Artikel ini sebelumnya tayang di Terasgorontalo.pikiranrakyat.com dengan judul "Terungkap Kontrol Penuh Putri Candrawathi, Diduga Lebih Berbahaya dari Ferdy Sambo, Atur Aliran Dana Haram?"

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Teras Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini