Alfons menyoroti sistem otentikasi Peduli Lindungi yang hanya mengandalkan nama lengkap dan NIK untuk menampilkan data vaksinasi.
Hal tersebut berdampak pada siapapun yang memiliki NIK dan nama lengkap seseorang dapat mengakses data sertifikat vaksin di Peduli Lindungi.
Menurut pantauan MEDIA TULUNGAGUNG saat ini data sertifikat vaksin Jokowi sudah tidak bisa diakses dengan menggunakan NIK dan nama yang beredar.
Diketahui pihak Kemenkes sudah menutup akses ke data Jokowi dan beberapa pejabat lainnya yang berpotensi dibuka oleh pihak tidak bertanggungjawab.***