Putri Candrawathi Ngotot Dilecehkan Brigadir J, Irma Hutabarat Sebut Skenario Malinggring: Masih Percaya?

1 September 2022, 19:55 WIB
Irma Hutabarat mengunggah foto bersama orang tua Brigadir J, sebut dirinya akan turut memperjuangkan keadilan. /Instagram/@irmahutabaratofficial.

MEDIA TULUNGAGUNG - Kesaksian Putri Candrawathi soal pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J terus menjadi perhatian serius.

Pasalnya, meski sudah dinyatakan gugur laporan tersebut oleh Bareskrim Polri, nampaknya pihak istri Ferdy Sambo itu kekeh pada pendirian bahwa pelecehan seksual adalah motifnya.

Menanggapi isu tersebut, aktivis senior Irma Hutabarat menilai apa yang menjadi kesaksian Putri Candrawathi ini merupakan suatu kebohongan yang terulang.

Baca Juga: Berikut 29 Hari Penting di Dunia Selama Bulan September yang Wajib Kamu Ketahui, Cek Hari Liburmu!

Irma dengan tegas menyatakan bahwa kesaksian yang dilakukan Ferdy Sambo cs tidak patut untuk dipercayai lagi.

"Sebenarnya kita lagi dibohongi lagi, keterangan pembohong yang selama 30 hari pertama memberikan keterangan palsu," ujar Irma saat menghadiri wawancara di iNews.

Kebohongan dari awal yang dibuat Ferdy Sambo cs telah membawa Kompolnas, Komnas HAM, LPSK larut.

Baca Juga: Diduga Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Punya Hubungan Khusus, Gus Umar: Ferdy Sambo Diprank?

"Apakah kita harus percaya kepada tersangka, terlibat dalam pembunuhan, dia sudah membohongi 270 juta jiwa rakyat Indonesia," ujarnya.

Irma Hutabarat mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak mempercayai lagi apa yang dikatakan oleh Putri Candrawathi.

"Coba periksa saja hp nya, periksa rekeningnya lari kemana, periksa di mana itu hp Yosua dan 7 ajudan kenapa diambil oleh dia,"

Baca Juga: Terbongkar! Ini Sosok yang Jadi Kompor Ferdy Sambo Hingga Fitnah Brigadir J, Padahal Pelakunya Om Kuat?

''Kita ini sedang diberikan keterangan oleh pembohong dan pembunuh," ujarnya.

Kemudian Irma Hutabarat juga mempertanyakan posisi Fahmi Alamsyah sebagai pembuat skenario yang sampai detik ini belum diperiksa polisi.

"Yang membuat skenario dari awal aja gak diperiksa, tidak dibahas juga mana orangnya? Namanya Fahmi Alamsyah sudah diakui bahwa yang menyusun skenario pembunuhan, obstruction of justice, ini sekarang skenario malinggring agar masyarakat menjadi simpati bawa Putri adalah korban," ungkap Irma Hutabarat.

Baca Juga: Sering Disebut Akting Berkelas, Netizen Sebut Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Sebagai Aktor dan Aktris Terbaik

Keterangan Komnas HAM

Seperti diketahui, keterangan yang bersumber dari istri Ferdy Sambo ini sering berubah-ubah.

Pada keterangan pertama, Putri mengaku dilecehkan di dalam kamar.

Di keterangan kedua, Putri mengaku dilucuti pakaiannya oleh Brigadir J di dalam kamar.

Sedangkan pada pernyataan ketiga, istri Ferdy Sambo ini mengaku Brigadir J melakukan kontak fisik, saat dirinya berbaring di kamar.

Baca Juga: Sosok Brigadir Romer Jadi Sorotan, Ajudan yang Pergoki Ferdy Sambo Mengambil Pistolnya Saat Jatuh di TKP

Terbaru yang mengejutkan bahwa Putri Candrawathi mengakui bahwa dirinya diperintah suaminya untuk membuat pengakuan bahwa pelecehan seksual terjadi di Duren Tiga Sawit.

"Karena dia bilang sebetulnya yang terjadi itu di Magelang. 'Saya disuruh untuk mengakui kejadian itu terjadi di Duren Tiga'," ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik di Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2022.

Dengan kata lain, Taufan mengatakan bahwa Putri Candrawathi masih bertahan dengan laporan pelecehannya yang disangkakan pada Brigadir J.

Baca Juga: Sempat Ragu Raih Gelar Juara Dunia, Ganda Putra Malaysia Sebut Rexy Mainaky Jadi Kuncinya!

Namun, pelecehan ini menurut keterangan Putri terjadi di Magelang, bukan di rumah dinas Ferdy Sambo, di Duren Tiga Jakarta Selatan.

Taufan mengaku tak ingin buru-buru mempercayai perkataan Putri Candrawathi. Untuk itu dirinya masih akan menguji pengakuan tersebut dengan bukti juga keterangan lainnya.

Kehati-hatian ini, kata dia juga didasari karena sejumlah pihak seringkali plin-plan dan membingungkan penyidik beserta Komnas HAM dengan pernyataan yang berubah-ubah.

Baca Juga: Cetak Sejarah Untuk Bulutangkis Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik Banjir Uang Tunai, Nilainya Bikin Gigit Jari

“(Putri) telah membuat kehebohan banyak pihak tapi ternyata orang yang bersangkutan saja mengatakan 'Saya cuman disuruh mengakui saja di Duren Tiga,' sebetulnya peristiwanya di Magelang. Nanti jangan-jangan dikejar lagi, beda lagi kan gitu," kata Taufan.

"Makanya saya kira tugas penyidik saat ini mendalami dan mencari bukti-bukti selain keterangan. Kalau itu tidak bisa, maka saya kira tidak menjadi penting lagi itu," ucapnya.

Menurut Taufan, keterangan-keterangan tidak bisa dijadikan sandaran tunggal untuk fakta, melainkan perlu didalami dan disesuaikan bukti-bukti lainnya.

Baca Juga: Ginting Mundur dari Japan Open 2022, PBSI dan BWF Ungkap Alasannya, Sebut Gara-gara Viktor Axelsen?

Jika tak bisa dibuktikan penyidik, pernyataan-pernyataan siapapun, termasuk Putri Candrawathi sebagai saksi kunci hanya akan jadi keterangan kosong.

"Yang penting adalah membuktikan hubungan antara satu peristiwa dimana Ferdy Sambo memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengeksekusi saudara Yoshua (Brigadir J)," ujarnya lagi.

Keterangan Deolipa Yumara soal hubungan Putri dan Kuat Maruf

Namun, mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara membantah keras cerita pelecehan seksual di saat Putri Candrawathi kekeh dengan pendapatnya.

Baca Juga: Mengenal Mikhail Gorbachev, Politisi Partai Komunis Uni Soviet yang Meninggal Dunia, Penganut Marxis-Leninis

Bahkan pengacara nyentrik itu menduga yang melakukan tindakan asusila adalah Putri Candrawathi dan Om Kuat. 

"Enggak ada itu, yang ada kuat dan Putri ketahuan lagi making love ya kan oleh Yoshua. Yoshua dikejar, makanya Putri buru-buru lapor ke Ricky supaya datang, si Kuat buru-buru lapor ke sambo supaya ada begini-begini seolah-olah Yoshua pelakunya. Padahal Yoshua ini korban," ujar Deolipa Yumara, dikutip dari kanal YouTube tvOne.

Deolipa juga menyebut bahwa Ferdy Sambo tidak tahu menahu kejadian sesungguhnya di Magelang.

Baca Juga: Mikhail Gorbachev, Pemimpin Komunis Terakhir Uni Soviet Meninggal Dunia Pada Usia 91 Tahun

Secara tegas bahkan ia menyebut bahwa mantan Kadiv Propam Polri itu bodoh.

"Sambo itu kan menurut saya bodoh. Makanya nggak cocok seorang Kadiv Propam dijabat oleh orang bodoh apalagi psikopat," ujar Deolipa Yumara.

Deolipa Yumara kemudian juga menyebut Ferdy Sambo adalah orang yang memiliki tingkat kepanikan tinggi.

Selain itu, menurut informasinya bahwa Ferdy Sambo sering melakukan tindakan tidak terpuji seperti mabuk-mabukan.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Viktor Axelsen Putuskan Hengkang dari Japan Open 2022, Kesempatan Ginting Juara?

Bharada E pun juga menduga bahwa Om Kuat ada main dengan Putri Candrawathi.

"Saya curiga Bang, si itu (Om Kuat) ada main sih sama si Putri," cerita Deolipa.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: tvOne iNews

Tags

Terkini

Terpopuler