Contoh Teks Kutbah Hari Raya Idul Adha 2022, Tema: ‘Kesabaran Nabi Ibrahim AS yang Sempurna’

- 24 Juni 2022, 16:42 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Adha tentang faedah dan tatacara menyembelih hewan qurban.
Ilustrasi khutbah Idul Adha tentang faedah dan tatacara menyembelih hewan qurban. /Pexels / Pixabay.

 

Media Tulungagung – Berikut adalah contoh teks khutbah Hari Raya Idul Adha 2022 dengan tema ‘Kesabaran Nabi Ibrahim AS yang Sempurna’.

Tidak terasa, sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H yang diprediksikan akan jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022.

Sesuai keyakinan umat Islam, diyakini bahwa Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan anak sulungnya atas perintah Allah.

Baca Juga: Lakukan Rakernas II, PDIP Buat Empat Rekomendasi Besar untuk Pemilu 2024

Idul Adha dirayakan untuk menandai semangat pengorbanan pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, yang merupakan bulan terakhir dalam kalender Islam.

Peringatan ini dirayakan dengan mengorbankan seekor hewan dan membagikan dagingnya di antara anggota masyarakat dan yang membutuhkan.

Berikut akan kami bagikan contoh teks khutbah Hari Raya Idul Adha 2022 dengan tema ‘Kesabaran Nabi Ibrahim AS yang Sempurna’, seperti dilansir Media Tulungagung dari Khutbah Singkat, Jumat, 24 Juni 2022.

Baca Juga: Ditanya Bakal Calon Presiden Pemilu 2024, Megawati: Biarin Saya Umpetin Dulu

KHUTBAH PEMBUKA IDUL ADHA

اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَاإِلهَ إِلاَّالله وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الـْمُنَاَفِقُوْنَ

اَلْحَمْدُ لِلهِ، اَلْحَمْدُ لِلهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ .وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ فَضِيْلٌ وَعِيْدٌ شَرِيْفٌ جَلِيْلٌ. قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الَّرجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّرحمن الرحيم إِنّا أَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَالأَبْتَرُ

Baca Juga: Malaysia Hentikan Ekspor Ayam, Para Pedagang Singapura Minta Pajak Pekerja Asing Dihapus

Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah

Pada hari ini kaum Muslimin di seluruh dunia merayakan Hari Idul Adha karena telah sampai pada hari ke 10 bulan Dzulhijah. Idul Adha adalah peristiwa besar yang setiap tahun umat Islam sedunia merayakan dengan melaksanakan shalat Id dan menyembelih hewan-hewan kurban sebagai sunnah muakkadah.

Setiap kali merayakan Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari membicarakan kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Bapak dan anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal. Seperti dalam ketaatan kepada Allah SWT dan dalam menjalani kehidupan ini dengan sabar.

Baca Juga: Dilanda Krisis, Singapura Akan Impor Ayam Potong Dari Indonesia

Nabi Ibrahim AS adalah seorang hamba Allah yang taat kepada-Nya. Beliau orang sabar sekaligus lurus, berhati lembut dan penyantun. Sedangkan sang anak, Nabi Ismail as, adalah seorang hamba yang juga taat kepada Allah. Beliau termasuk orang sabar dan berbakti kepada kedua orang tua.

Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah

Keluarga Nabi Ibrahim AS mendapatkan anak pertama yang kemudian diberinya nama Ismail. Nabi Ismail AS lahir dari istri kedua Nabi Ibrahim AS bernama Siti Hajar. Saat itu Nabi Ibrahim AS tengah berusia kira-kira 100 tahun.

Tetapi di kemudian hari, Nabi Ibrahim AS diperintah Allah melalui mimpi untuk menyembelih anak satu-satunya yang ketika itu sudah menginjak remaja. Al-Quran merekam mimpi itu dalam surat Ash-Shaffat ayat 102, sebagai berikut:

Baca Juga: Harga Bensin Naik Drastis di AS, Joe Biden Salahkan Rusia

يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ

Artinya: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu“

Disini Nabi Ibrahim AS tengah diuji Allah SWT. Anak satu-satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya hingga di usia tua, pada akhirnya harus dikurbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri. Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah tersebut? Beliau mentaati perintah itu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

اللهُ اَكبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Baca Juga: Seorang Pemuda di Singapura Dihukum 18 Bulan Terkait Islamofobia dan Gunjing Korban Pemerkosaan

Jamaah sholat idul Adha yang dirahmati Allah

Berkaitan dengan kesabaran, Imam al-Ghazali menyebutkan ada tiga macam kesabaran:

وَالصَّبْرُ عَلَى أَوْجُهٍ: صَبْرٌ عَلَى طَاعَةِ اللهِ، وَصَبْرٌ عَلَى مَحَارِمِهِ، وَصَبْرٌ عَلَى اْلمُصِيْبَةِ

Artinya: “Sabar itu terdiri dari beberapa bagian, yaitu (1) sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, (2) sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah, (3) sabar dalam menerima musibah.” (Al-Ghazali, Mukâsyafatul Qulûb, [Beirut, Dâr al-Qalam], halaman 16).

Baca Juga: Korea Selatan Akan Bangun Markas NATO di Eropa, Sekjend: Kami Menyambutnya dengan Baik!

Jika kita renungkan lebih dalam, Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan tiga macam kesabaran sekaligus, yakni sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, sabar dalam meninggalkan larangan-Nya, dan sabar dalam menerima musibah berupa ujian berat.

Pertama, kesabaran Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT bisa kita lihat dari sikapnya yang segera melaksanakan perintah itu walau sebenarnya ada perasaan sedih di hatinya.

Meski Nabi, beliau tetaplah manusia sebagaimana umumnya yang memiliki perasaan. Namun perasaan sedih itu berkembang menjadi keikhlasan setelah mendapat jawaban langsung dari Nabi Ismail AS sebagai berikut:

Baca Juga: Alamat Kedutaan Besar AS di Rusia Berganti Nama Menjadi ‘Donetsk Peoples Republic Square’

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash-Shaffât:102).

Jamaah sholat idul Adha yang dirahmati Allah

Kesabaran kedua, sabar dalam meninggalkan larangan Allah. Keteguhan Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah tersebut merupakan kesabaran dalam mentaati Allah SWT. Beliau tidak ragu sedikitpun untuk melaksanakan perkara haq sehingga tidak ada sedikitpun keinginan untuk bermaksiat dengan melawan perintah Allah.

Baca Juga: Sebut Gala Sky Anak Hasil Zina, Tiara Marlen Dipenjarakan Haji Faisal

Misalnya dengan melakukan protes atau bahkan menentangnya. Bermaksiat kepada Allah adalah larangan keras apalagi bagi seorang Nabi. Nabi Ibrahim AS dengan keteguhan hatinya meninggalkan larangan itu sebagai bentuk kesabaran.

Dan kesabaran yang ketiga yaitu sabar dalam menerima musibah. Perintah Allah agar Nabi Ibrahim AS menyembelih putranya merupakan musibah. Dalam arti, perintah itu tidak bisa ditolak sehingga menjadi ujian berat bagi Nabi Ibrahim AS. Apakah beliau lebih memilih dan mencintai Allah ataukah lebih mencintai putranya.

Terbukti Nabi Ibrahim AS lebih memilih dan mencintai Allah dengan seluruh kepasrahan jiwa. Nabi Ibrahim lulus menghadapi musibah yang mengujinya. Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menebus Nabi Ismail AS dengan seekor domba besar untuk disemblih.

Baca Juga: Segera Tayang di Layar Kaca, Film Bukan Cinderella Karya Ady Garin, Ada Fuji Adik Almarhum Bibi Adriansyah

Jamaah sholat idul Adha yang dirahmati Allah

Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS merupakan pelajar penting bagi kita semua. Bahwa, di dunia ini kita harus bersabar dalam tiga hal, pertama sabar menjalankan perintah Allah, sabar meninggalkan larangan Allah dan sabar dalam menerima musibah.

Dengan demikian, mudah-mudahan dengan melaksanakan shalat Idul Adha dan berkurban tahun ini kita akan dicatat sebagai hamba-hamba Allah yang sabar. Amin ya Robbal Alamiin.

أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ، إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ . بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca Juga: Akhirnya Firdaus Tahu Siapa Sosok Maya yang Sering Disebut Melur dalam Drama Malaysia ‘Melur untuk Firdaus’

KHUTBAH IDUL ADHA KEDUA

اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (4×) اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً، لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ لِلهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياآ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ. وَارْضَ اللهم عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Baca Juga: Cara Membuat Masakan Kepala Kambing, Resep untuk Sajian Idul Adha 2022 Khas Nigeria

اَللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللهم أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللهم ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian tadi contoh teks khutbah Hari Raya Idul Adha 2022 dengan tema ‘Kesabaran Nabi Ibrahim AS yang Sempurna’.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: Khutbah Singkat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah