MEDIA TULUNGAGUNG - Hampir 2.000 pemukim Israel menyerbu masuk ke situs Yerusalem Timur, kompleks Masjid Al-Aqsa.
Penyerbuan terjadi pada, Minggu pagi di tengah ketegangan atas pawai bendera yang direncanakan.
"Sekitar 1.044 pemukim Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa sejak pagi," kata Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania, yang mengawasi tempat-tempat suci di Yerusalem, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Pertempuran Jarak Dekat Militer Rusia Ukraina Kembali Terjadi, Baku Tembak Sebabkan Lumpuhkan Kota
Sekitar 3.000 polisi Israel dikerahkan di seluruh kota menjelang pawai, di mana nasionalis Israel yang mengibarkan bendera berencana berjalan melalui jantung jalan raya utama Kota Tua Palestina.
Saksi mata mengatakan polisi Israel menyerbu halaman masjid dan mengizinkan pemukim masuk ke situs melalui Gerbang Al-Mugharbah kompleks.
Anggota parlemen sayap kanan Itamar Ben-Gvir, seorang tokoh oposisi Israel yang terkenal kejam, dan sejumlah pendukungnya dilaporkan termasuk di antara mereka yang menyerbu kompleks itu pada hari Minggu.
Baca Juga: Rusia Gempur Wilayah Timur Ukraina, Pemerintah: Musuh Memperkuat Unitnya
Yordania mengutuk kunjungan Ben-Gvir ke situs tersebut dan memperingatkan bahwa "pawai yang provokatif dan meningkat" dapat memperburuk keadaan.
Yordania menguasai Yerusalem Timur sampai Israel merebutnya pada tahun 1967 dan tetap menjadi penjaga situs suci Muslim.
Menurut saksi, polisi Israel mengejar jamaah Palestina di dalam kompleks. Sejumlah jemaah dilaporkan ditahan oleh pasukan Israel.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh pihak berwenang Israel mengatur serangan pemukim ke dalam kompleks Al-Aqsa.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menganggap Israel "bertanggung jawab penuh atas serangan-serangan ini dan akibatnya di seluruh wilayah," selanjutnya menyerukan kepada pemerintah AS dan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap Yerusalem dan tempat-tempat sucinya.***