MEDIA TULUNGAGUNG – Pemimpin Rusia bergerak setelah beberapa jam mengakui dua wilayah secara resmi, yang dikuasai pemberontak sebagai negBaca Juga: Rusia Akui Kemerdekaan Wilayah Separatis Ukraina Tuai Kecaman, Amerika Hingga Inggris Sebut Pelanggaranara merdeka.
Vladimir Putin telah memerintahkan pasukannya untuk memasuki Ukraina dalam misi penjaga perdamaian setelah secara resmi, mengakui dua wilayah timur negara itu sebagai negara merdeka.
Dua wilayah tersebut yaitu Republik Rakyat Donetsk, dan Republik Rakyat Lugansk.
Presiden Rusia memerintahkan kementerian pertahanannya untuk mengirim pasukan Rusia ke dua wilayah separatis Ukraina timur tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan bahwa Ukraina menghadapi lebih banyak 'pertumpahan darah' jika negara itu tidak mengakhiri operasi militer terhadap pemberontak pro-Moskow di wilayah timur.
Mengakui kemerdekaan daerah pemberontak, secara efektif menghancurkan perjanjian damai Minsk dan membuka pintu bagi Rusia untuk menandatangani perjanjian dengan 'negara', dan secara terbuka mengirim pasukan dan senjata ke sana untuk membela mereka dari 'ancaman' Ukraina.
Langkah ini memicu ketegangan dengan Barat dan mempersempit pilihan diplomatik yang tersedia untuk menghindari perang.
Karena langkah tersebut dianggap merupakan penolakan eksplisit terhadap gencatan senjata tujuh tahun yang dimediasi oleh Prancis dan Jerman.