Biden NIlai Putin Tukang Jagal, Prancis Kecam agar Semua Negara Membantu Ukraina yang dikepung Militer Rusia

- 30 Maret 2022, 09:01 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron merespons ucapan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terkait kondisi perang Rusia dengan Ukraina
Presiden Prancis, Emmanuel Macron merespons ucapan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terkait kondisi perang Rusia dengan Ukraina /Reuters/Kevin Lamarque/

MEDIA TULUNGAGUNG - Rusia hingga kini tengah berupaya mengepung seluruh wilayah di Ukraina.

Berkaitan dengan itu, Prancis menyayangkan jika tidak ada negara yang turut bantu warga sipil dalam masalah pengeungan militer Rusia.

Melalui Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Prancis mengecam semua negara agar terlibat memabntu Ukraina.

Baca Juga: Semakin Memanas! Militer Rusia Gempur Fasilitas Nuklir Ukraina, Parlemen: Kekerasan tak Kunjung Berhenti

Dirinya mengatakan bahwa kan menjadi kesalahan kolektif jika tidak ada yang dilakukan untuk membantu warga sipil di kota Mariupol, Ukraina yang dikepung pasukan Rusia.

"Mariupol adalah sebuah contoh mencolok dari pengepungan militer, dan pengepungan militer adalah perang yang mengerikan karena penduduk sipil dibantai, dimusnahkan. Penderitaan yang mengerikan," kata Le Drian pada konferensi internasional Forum Doha.

"Inilah mengapa setidaknya perlu ada satu momen ketika penduduk sipil bisa bernapas," ujarnya.

Baca Juga: Serangan Artileri Sasar Kamp Militer Rusia, Laporan Menunjukan Datang dari Ukraina

Dia menambahkan bahwa momen untuk membantu warga sipil di Mariupol itulah yang sedang diusahakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Untuk Diketahui, Macron pada Jumat lalumengaku dirinya berusaha melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang tentang situasi di Ukraina dan inisiatif untuk membantu warga sipil meninggalkan Mariupol.

Sebelumnya, Macron menyerukan untuk semua pihak menahan diri dalam kata-kata dan tindakan dalam menangani konflik Ukraina.

Seruan itu disampaikan Macron setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "tukang jagal" dan mengatakan Putin tidak boleh tetap berkuasa.

Baca Juga: Wanita Beresiko Terkena Penyakit Jantung, Penelitian Ungkap Jadi Penyebab Kematian Umum pada Wanita

"Saya tidak akan menggunakan kata-kata seperti itu karena saya terus berdiskusi dengan Presiden Putin," kata Macron di saluran televisi France 3.

Saat berbicara di Warsawa, Biden mengatakan bahwa Putin "tidak bisa terus berkuasa".

Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan pernyataan Biden itu tidak mewakili perubahan dalam kebijakan Washington dan dimaksudkan agar negara-negara demokrasi bersiap untuk konflik yang berkepanjangan, bukan untuk mendukung perubahan rezim di Rusia.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini