MEDIA TULUNGAGUNG - Perang antara Rusia dengan Ukraina hingga kini terus berlanjut.
Kendatipun tensi mulai menurun, Rusia terus melakukan invasi diberbagai wilayah Ukraina terutama di ibukota Kyiv.
Pada hari Minggu 27 Maret 2022, pejabat Ukraina mengatakan bahwa Rusia memiliki skema untuk mebagi Ukraina menjadi 2 negara bagian seperti Korea Utara dengan Korea Selatan.
Kyrylo Budanov, Kepala Intelijen Pertahanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial bahwa strategi tersebut dapat dihasilkan dari kegagalan Presiden Vladimir Putin untuk "menangkap Kyiv dan menghapus pemerintah Ukraina."
"Ada alasan untuk percaya bahwa dia mungkin mencoba untuk memaksakan garis pemisah antara wilayah yang diduduki dan tidak diduduki di negara kita. Faktanya, itu akan menjadi upaya untuk mendirikan Korea Selatan dan Utara di Ukraina," kata Budanov.
Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai, menyegel pembagian semenanjung mereka dengan perbatasan yang tidak bisa ditembus.
Baca Juga: Ternyata Memotong Kuku Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Hindari 7 Kesalahan Umum ini
Perbatasan mereka adalah area seluas empat kilometer (2,4 mil) kali 248 kilometer yang dikenal sebagai Zona Demiliterisasi (DMZ).
Rusia memberi isyarat awal pekan ini bahwa mereka mungkin membatalkan tujuan perangnya untuk fokus di Ukraina timur setelah gagal mematahkan perlawanan negara itu dalam sebulan pertempuran dan serangan terhadap warga sipil.