Syahril mengungkapkan bahwa kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Indoneisa terjadi hampir setiap tahn dengan jumlah rata-rata 1-2 pasien tiap bulannya.
“kasus gagal ginjal akut menjadi perhatian pemerintah setelah melonjak pada Agustus 2022, lebih darii 35 kasus. Sama seperti hepatitis akut yang juga melonjak,” ucap juru bicara Kemenkes itu.
Kasus gagal ginjal akut bukan hanya disebabkan karena etilen glikol dan dietilen glikol, tetapi disebabkan juga karena cemaran kimia lain yaitu etilen glikol butileter (EGBE).
Artikel ini sebelumnya tayang di PIKIRAN RAKYAT berjudul “Harga Obat Gagal Ginjal Akut Fantastis, Menkes: Sementara Kita yang Tanggung, Diberikan Gratis”.***( Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)