Network
MEDIA TULUNGAGUNG – BPOM telah melakukan penulusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat bentuk sirup dan drops.
Dari hasil penelusuran tersebut, diperoleh data sejumlah 133 sirub obat yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol.
Pada konferensi pers Kementerian Kesehatan tanggal 21 Oktober 2022 mengenai Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia, telah diinformasikan 102 produk obat yang digunakan pasien
Baca Juga: ‘Qodrat’ Bakal Tayang Akhir Oktober Ini, Simak Jadwal Tayang Bioskop hingga Sinopsis Lengkapnya
BPOM kemudian melakukan penelusuran kandungan bahan yang digunakannya, dengan hasil sebagai berikut :
- 23 produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol., aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai
- 7 produk telah dilakukan pengujian dengan hasil dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai
- 3 produk telah dilakukan pengujian dan dinyatakan mengandung cemaran ED/DEG melebihi ambang batas aman. Ketiga produk ini termasuk dalam lima produk yang telah diumumkan pada penjelasan BPOM tanggal 20 Oktober 2022
Baca Juga: Dalami Peran Ustadz Ruqyah di Film ‘Qodrat’, Vino: Kalau Gue Lihat Nanti Hafalan Gue Hancur
Sementara itu, BPOM masih melakukan sampling dan pengujian terhadap 69% produk. Dan berdasarkan hasil pengujian sampai dengan 23 Oktober 2022, terdapat 13 sirup obat (21 bets) dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
BPOM secara berkesinambungan terus melaksanakan patrol siber pada platform situs,media sosial, dan e-commerce untuk menelusuri penjualan produk yang dinyatakan tidak aman dengan berkoordinasi bersama Kemenkominfo dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) untuk melakkan takedown konten terhadap 4922 link yang teridentifkasi melakukan penjualan sirup yang tidak aman.
Baca Juga: Akun Instagram dan Twitter Milik Kaesang Pangarep Diduga Kena Hack Oknum, Hewan Kocak Jadi Sorotan
