Obat Gagal Ginjal Akut Gratis, Pemerintah Sebut Fomepizole Dipatok Seharga Belasan Juta

- 26 Oktober 2022, 16:01 WIB
ilustrasi obat gagal ginjal akut Fomepizola
ilustrasi obat gagal ginjal akut Fomepizola /stevepb/

 

MEDIA TULUNGAGUNG - Obat gagal ginjal akut akan diberikan secara gratis oleh pemerintah kepada pasien yang kini tengah dalam masa perawatan untuk sementara waktu.

Harga obat yang didatangkan dari luar negeri itu terbilang fantasis, sehingga pemerintah membantu menanggung obat itu untuk sementara waktu.

“ 1 vialnya Rp.16 juta harganya, jadi itu untuk sementara kita yang tanggung lah.

Baca Juga: Fantastis! Indonesia Datangkan Obat Gagal Ginjal dari Singapura dengan Harga Ratusan Juta

Diberikannya gratis,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers pada Jumat, 21 Oktober 2022 silam.

Obat gagal ginjal akut itu adalah Fomepizole yang didatangkan langsung dari Singapura.

Kemenkes mencobanya kepada 10 pasien di RSCM untuk melihat appakah obat itu efektif atau tidak.

Baca Juga: Siapa Clara Shinta Seleb TikTok Diduga Jadi Wanita Simpanan Pejabat? ini Profil Biodata hingga Akun Medsos

“Namanya Fomepizole, di Indoenesia belum ada, jadi kemarin kita ambil dari Singapura, kita hand carry ke sini. Kita coba dulu, karena kita denger kan ini bisa antidotnya istilahnya, kita coba ke 10 pasien di RSCM,” ucapnya.

Dari 10 pasien yang diberikan obat Fomepizole, ternyata semua pasien memiliki kondisi yang stabil setelah mengkonsumsinya. Bahkan 5 dari 10 pasien tersebut kondisnya berangsur-angsur membaik. Hal ini membuat Kemenkes memtuskan untuk menggunakan obat dari Singapura itu.

“Dari 10 pasien di RSCM in, ternyat kondisinhha jadi stabil, kan biasanya mereka memburuk terus kondisinya. Setelah diberi obat ini, sebagian membaik, sebagian stabil. Jadi kita lebih merasa confident bahwa obat ini efektif,” paparnya menambahkan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Menangis hingga Berteriak Histeris di Kejaksaan, Sebut Semuanya Penjahat

Kemenkes memutuskan untuk mendatangkan obat gagal ginjal akut itu lebih banyak untuk pengobatan pasien lain.

Budi Gunadi Sadikin mengaku pemerintah menjadi lebih yakin setelah melihat kondisi pasien yang diberikan obat dari Singapura itu.

“Jadi sesudah obat ini efektif, sekarang pemerintah Indonesia sedang mendatangkan lebih banyak lagi. Supaya nanti pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, bisa kita obati,” ujar Budi selaku Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Tangis Ibu Brigadir J Pecah Saat Sidang Persaksian, Beberkan Hal mengejutkan saat Brigadir J Masih hidup

Budi Gunadi Sadikin juga mengaku ia mengubungi rekannya, Menteri Kesehatan Singapura dan Australia untuk kelanjutan penggunaan obat gagal ginjal akut itu.

“Obatnya memang kita nggak punya, kita kemarin datengin dari Singaprua. Saya baru nih, baru kontak rekan saya Menteri kesehatan Singapura sama Australia, yang dekat kan, yang paling dekat.” Paparnya menambahkan.

Pemerintah mendatangkan sebanyak 200 vial obat gagal ginjal akut untuk tahap pertama pengadaan obat.

Baca Juga: Gunakan Jas Hujan Saat Latihan, Konser IU Sukses Dihadiri Lebih dari Puluhan Ribu Penonton

“Kita mau bawa 200 dulu ya, karena satunya ini bisa buat sati satu orang, satu vial fomepizole injection 1,5 gram atau per 1,5 ml,” tutur Budi Gunadi Sadikin.

“Saya diupdete-nya tadi adalah satu orang butuhnya satu vial, ada beberapa injeksi tapi bisa cukup satu vial,” tambahnya.

“Dan kita akn bawa itu 200, supaya cepat di-hand Carry dulu. Jadi kalau misalnya nanti nih saya tunggu dibalas sama teman saya di Singapura, dia bilang ‘Oke nanti aku cek dulu’, kalau ada nanti kita kirim orang malam ini untuk kita bawa sehingga bisa kita distribusikan ke rumah sakit-rumahsakit,” ucapnya menambahkan.

Budi Gunadi Sadikin sendiri mengaku bahwa harga obat gagal ginjal akut ini terbilang mahal.
Sementara itu, Kemenkes semakin mengerucutkan penyebab gagal ginjal yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Bharada E Blak-Blakan Soal Perintah dari Jenderal, Ungkap Tak Bisa Lawan Ferdy Sambo

“Penyelidikan Kemenkesbersama IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) telah menjurus pada salah satu sebab gangguan gagal ginjal akut yaitu keracunan obat,” ujar Mohammad Syahril selaku juru bicara Kemenkes.

Syahril mengungkapkan bahwa kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Indoneisa terjadi hampir setiap tahn dengan jumlah rata-rata 1-2 pasien tiap bulannya.

“kasus gagal ginjal akut menjadi perhatian pemerintah setelah melonjak pada Agustus 2022, lebih darii 35 kasus. Sama seperti hepatitis akut yang juga melonjak,” ucap juru bicara Kemenkes itu.

Baca Juga: Paling Banyak Di Cari! ini Kumpulan Quotes Hari Sumpah Pemuda 2022, Cocok Buat Caption Di Media Sosial

Kasus gagal ginjal akut bukan hanya disebabkan karena etilen glikol dan dietilen glikol, tetapi disebabkan juga karena cemaran kimia lain yaitu etilen glikol butileter (EGBE).

Artikel ini sebelumnya tayang di PIKIRAN RAKYAT berjudul “Harga Obat Gagal Ginjal Akut Fantastis, Menkes: Sementara Kita yang Tanggung, Diberikan Gratis”.***( Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x