Refly Harun melanjutkan yang jelas total laporan keuangan yang tertulis dari dugaan Konsorsium 303 kepada sejumlah oknum Polisi ini rata-rata 20 Milyar setiap bulannya yang sebagiannya juga digunakan tampaknya untuk kebutuhan operasional pribadi para pemegang uang konsorsium.
Saya mendapatkan laporan keuangan dua bulan Oktober dan November 2021 lalu atas hal itu ketua IPW menyebutkan bahwa data ini bukanlah kabar bohong. Ini bukan hoax ungkap Sugeng kepada saya (Aiman).
Sugeng meminta kepada Kapolres segera menelusuri kebenaran hal ini, menurut Sugeng penelusuran ini bukanlah hal yang sulit karena PPATK telah menghubungkan aliran dana judi online saja jumlahnya 155 triliun pertahun tentu hal ini dibarengi dengan aliran-aliran dana yang sudah di petakan PPATK.
Mengenai laporan keuangan konsorsium juga demikian menurut Sugeng sudah terbuka lebar dan mudah untuk menelusurinya kalau ada politicall will, sejauh ini Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo saat ditanyakan soal perkembangan kasus konsorsium 303 juga terkait dengan pembelian tiket pesawat jet pribadi ke Jambi oleh sejumlah polisi dalam kasus Sambo mengatakan masih dalam pendalaman.
Refly Harun juga menyampaikan Tiga kluster kasus Ferdy Sambo, pertama adalah kasus pembunuhan berencana yang memang terus berjalan dan menuju ke pengadilan.
Kedua soal upaya sejumlah oknum polisi yang hendak menghapus jejak pembunuhan Yoshua atau dikenal dengan kasus obstruction of justice juga masih terus berjalan.
Ketiga adalah kasus konsorsium, kasus konsorsium yang sebelumnya disebut-sebut adanya kerajaan Sambo yang melindungi sejumlah kegiatan ilegal seperti judi online hingga narkoba hal ini yang sampai saat ini belum ada perkembangan berarti.