UMS Resmi Buka Kampus Vabang di Korea, Jokowi Sebut Butuh SDM yang Canggih dengan Teknologi dan Kemanusiaan

25 Oktober 2022, 21:44 WIB
1.950 lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta mengikuti upacara wisuda periode III 2021/2022 secara blended /Humas UMS

MEDIA TULUNGAGUNG – Peringatan Hari Jadi ke-64 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ditandai dengan MoA pembukaan Cabang UMS di Tongmyong University, Busan, Korea.

Pembukaan UMS cabang Thongmyung University yang telah diikat dengan MoA juga diapresiasi oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip oleh MEDIA TULUNGAGUNG dari laman ums.ac.id pada 25 Oktober 2022 Presiden juga memberikan ucapan selamat atas bertambahnya usia pengabdian UMS terhadap pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Buntut Panjang Tragedi Kanjuruhan, LSI Beberkan Data Kepercayaan Publik Pada Polri

Menurut Jokowi, di tengah dunia yang disrupsi dan ketidakpastian, kita butuh SDM yang menguasai ilmu, teknologi dan seni untuk mengabdikan diri kepada kemanusiaan, masyarakat, bangsa dan negara.

Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif dalam laporan mengawali pidatonya dengan mengucap rasa syukur karena UMS telah genap berusia-64 tahun.

“Hingga kini, UMS makin mampu menunjukkan eksistensinya, ditandai dengan meningkatnya kepercayaan masyarkat baik dalam negeri maupun luar negeri di berbagai negara,” papar Rektor UMS.

Baca Juga: Guru Honorer Jadi ASN PPPK, Mendikbudristek Targetkan 600 Ribu Kuota

Selain itu, tarian asing dari Thailand dan Zimbabwe juga ditampilkan dengan meriah pada acara ini.

Pada kesempatan ini, Prof., Chun Ho Hwan, President Tongmyong University (TU) Republic of Korea, memberikan pidato ilmiah tentang masalah ini dengan mengangkat tema : “Gotong Royong for the Future UMS and TU”.

“Saya bahagia datang ke sini untuk mwngikuti Upacara Harijadi UMS ke-64, dan tadi disambut penampilan tarian tadisional dari Thailand,” ungkap Chun Ho
Pada awal presentasinya, dia menjelaskan profil UMS dan Tongmyong University.

Baca Juga: Gerhana Matahari Terjadi di Berbagai Belahan Dunia, Apa Indonesia Juga Alami Hal Serupa?

“Muhammadiyah adalah sejarah panjang yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 dan hingga saat ini terdapat 92 Universitas Kesehatan dan 220 Universitas salah satunya UMS,” papar Rektor Tongmyong University.

Kemudian, ia menjelaskan kontribusi Indonesia dalam perang Korea.

“Indonesia adalah negara paling dermawan di dunia, dapat dilihat dari donasi dan sukarelawan yang terlibat dalam mengatasi persoalan dunia. Spirit inilah yang kemudian melatar belakangi bahwa “gotong royong” mampu mengatasi persoalan yang terjadi,” imbuhnya.

Baca Juga: Polri Akhirnya Melakukan Penahanan pada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Dedi: Berkas Perkara Akan Dilimpahkan

Menurutnya, gotong memiliki arti membawa beban bersama dan royong itu dengan bersama atau secara komunal. Spirit yang dibawa berbasis “Global Education Recovery”.

Sejak saat itu, bentuk kerjasama antara TU dan UMS yang sebelumnya hanya berupa pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen dan program double degree, kini terus dikembangkan. Strategi ini dirangkum dalam Tongmyong Campus Master untuk melakukan aktivitas pembelajaran

Baca Juga: BPOM Rilis 133 Jenis Sirup Obat Yang Aman Dikonsumsi, Himbau Masyarakat Cermat Sebelum Mengonsumsi

Selain itu beberapa program yang akan dikembangkan berasama antara Tongmyong University dan UMS dengan semangat Gotong Royong.

Setelah orasi ilmiah tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatangan MoA dan tukar menukar cinderamata antara UMS dan Tongmyong University yang diwakili oleh rector kampus masing - masing.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ums.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler