Mengejutkan! Rusia Akan Kalah Perang dengan Ukraina, PM Inggris Sebut Pertarungan Baik Versus Jahat

- 4 Mei 2022, 08:00 WIB
Boris Johnson Perdana Menteri Inggris
Boris Johnson Perdana Menteri Inggris /REUTERS/Henry Nicholls

MEDIA TULUNGAGUNG - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada parlemen Ukraina bahwa Rusia akan kalah perang melawan Ukraina.

Johnson mengatakan dalam pidatonya di depan parlemen Ukraina, sebagai pemimpin pertama yang melakukannya, bahwa pertarungan dengan Rusia adalah pertarungan "baik versus jahat."

"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk berbicara kepada Anda pada momen penting dalam sejarah ini dan saya salut dengan keberanian Anda bertemu, cara Anda terus bertemu, terlepas dari serangan biadab terhadap kebebasan Anda," kata Johnson.

Baca Juga: Dikira Pak Tarno, Penyanyi Rap Amerika Curi Perhatian Warganet Indonesia Karena Penampilannya, Ini Profilnya

"Hari demi hari misil dan bom terus menghujani orang-orang tak bersalah di Ukraina. Di selatan dan timur negara Anda yang indah, (Presiden Rusia Vladimir) Putin melanjutkan kampanye aneh dan ilegalnya untuk merebut dan menguasai tanah Ukraina," katanya. ditambahkan.

Tentara Rusia tidak lagi "memiliki alasan untuk tidak mengetahui apa yang mereka lakukan," katanya. "Mereka melakukan kejahatan perang, dan kekejaman mereka muncul di mana pun mereka dipaksa mundur—seperti yang telah kita lihat di Bucha, di Irpin, di Hostomel, dan banyak tempat lainnya."

Baca Juga: Rusia Terus Serang Mariupol, PBB Berhasil Evakuasi Ratusan Warga Sipil Ukraina

Johnson melanjutkan: "Saya punya satu pesan untuk Anda hari ini: Ukraina akan menang; Ukraina akan bebas."

Perdana Menteri Inggris mengatakan kepada anggota parlemen Ukraina bahwa mereka telah "meledak mitos tak terkalahkan Putin dan Anda telah menulis salah satu bab paling mulia dalam sejarah militer dan dalam kehidupan negara Anda."

Dia berkata, "apa yang disebut kekuatan tak tertahankan dari mesin perang Putin telah menghancurkan objek tak tergoyahkan patriotisme Ukraina dan cinta negara."

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini