Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Rudal Kalibr Moskow menghantam gudang senjata di wilayah Zaporizhzhia Ukraina yang menampung senjata dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Hal tersebut dialporkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu.
Serangan rudal terjadi ketika pasukan Rusia menggempur pabrik baja Azovstal tempat warga sipil dan pembela terakhir dari kota selatan Mariupol yang terkepung
Baca Juga: Kanada Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Sebagai genosida dan Kejahatan Kemanusiaan.
Kementerian Pertahanan Rusia, yang mengatakan angkatan udaranya telah menghancurkan 59 sasaran militer Ukraina semalam, mengatakan bahwa rudal itu telah "menghancurkan hanggar dengan sejumlah besar senjata dan amunisi asing yang dipasok ke pasukan Ukraina oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa."
Tidak mungkin untuk secara independen mengkonfirmasi klaim Rusia, yang tidak mengatakan jenis senjata apa yang disimpan di hanggar.
Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa pengiriman besar senjata Barat ke Ukraina memicu konflik sembilan minggu.
Baca Juga: Ledakan Besar Terjadi di Gudang Amunisi Rusia, Ukraina Ungkap Sebagai Karma
Amerika Serikat dan NATO telah mengesampingkan pengiriman pasukan mereka sendiri ke Ukraina, tetapi Washington dan sekutu Eropanya telah memasok sejumlah besar senjata ke Kyiv, termasuk drone dan rudal anti-pesawat dan anti-tank.
Petro Andryushchenko, seorang pembantu walikota Mariupol, mengatakan tidak ada penghentian serangan udara di pabrik Azovstal meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak perlu menyerbunya setelah menyatakan "kemenangan" di kota pelabuhan itu.
