MEDIA TULUNGAGUNG - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan ada risiko "serius" perang nuklir di Ukraina.
Hal tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikecam AS sebagai "tindakan tidak bertanggung jawab."
“Bahayanya serius, nyata. Itu tidak bisa diremehkan," kata Lavrov .
Baca Juga: Trump Peringatkan Perang Nuklir Hingga Pernah Ancam Putin, Sebut Biden Bersujud pada Rusia
Mengacu pada krisis misil Kuba tahun 1962, ketika AS dan Uni Soviet mendekati perang nuklir, dia mengatakan bahwa Moskow dan Washington telah memahami aturan perilaku antara negara adidaya tetapi “sekarang hanya ada beberapa aturan yang tersisa.”
Rusia akan melanjutkan negosiasi dengan perwakilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk mencoba mencapai kesepakatan damai, kata Lavrov.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan komentar Lavrov adalah bagian dari "pola pernyataan permusuhan" dari Rusia, yang ia sebut "tidak bertanggung jawab" dan "upaya yang jelas untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya di Ukraina."
"Pembicaraan longgar tentang senjata nuklir, eskalasi nuklir sangat tidak bertanggung jawab, itu adalah puncak dari tidak bertanggung jawab," kata Price kepada wartawan Selasa.
Komentar menteri luar negeri Rusia diremehkan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang mengatakan kepada TalkTV bahwa Moskow ingin “menghadirkan ini sebagai konfrontasi antara Rusia dan Barat dan Rusia dan NATO. Itu jelas bukan apa yang sedang terjadi.”