Perang Dunia 3 Didepan Mata, Rusia Tuding NATO Ciptakan Perang Nuklir Saat Bantu Ukraina

- 27 April 2022, 08:10 WIB
Peluang Perang Dunia 3 Meningkat,saat Rusia menuding NATO ciptakan ancaman serius
Peluang Perang Dunia 3 Meningkat,saat Rusia menuding NATO ciptakan ancaman serius /Foto/ilustrasi/Reuters

MEDIA TULUNGAGUNG - Rusia menuduh NATO menciptakan risiko serius perang nuklir.

Tudingan tersebut menyusul saat NATO mempersenjatai Ukraina dalam pertempuran.

Semnetara itu, Para pejabat AS telah mengalihkan pembicaraan tentang membantu Ukraina mempertahankan diri menjadi pembicaraan yang lebih berani tentang kemenangan Ukraina yang memberikan pukulan terhadap kemampuan Rusia untuk mengancam tetangganya.

Baca Juga: Lirik Lagu Sholawat Duqtu Wala Lan Atakhala lengkap Arab, Latin dan Terjemahan, Maknanya Buat Hati Tersentuh

Mereka telah menyetujui pengiriman senjata senilai ratusan juta dolar, termasuk artileri dan pesawat tak berawak yang mereka tahan dari pengiriman pada fase awal perang.

“Negara-negara dari seluruh dunia bersatu dalam tekad kami untuk mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi kekaisaran Rusia,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin, menyambut para pejabat dari lebih dari 40 negara ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, markas besar kekuatan udara AS di Eropa. . "Ukraina jelas percaya bahwa itu bisa menang, dan begitu juga semua orang di sini."

Baca Juga: Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau, BPDP Himbau Masyarakat Waspada

Dalam eskalasi nyata retorika Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ditanya di TV pemerintah tentang prospek Perang Dunia Ketiga dan apakah situasi saat ini sebanding dengan Krisis Rudal Kuba 1962 yang hampir menyebabkan perang nuklir.

“Bahayanya serius, nyata. Dan kita tidak boleh meremehkannya,” kata Lavrov, menurut transkrip wawancara kementerian tersebut. “NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu. Perang berarti perang.”

Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley, yang terbang ke pertemuan Selasa, mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa minggu ke depan di Ukraina akan "sangat, sangat kritis."

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah