Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata, Rusia Menolak Berdamai dengan Ukraina

- 27 April 2022, 09:58 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. /EDUARDO MUNOZ/REUTERS

MEDIA TULUNGAGUNG - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada hari Selasa menyerukan gencatan senjata di Ukraina.

Untuk diketahui, Guterres mengunjungi Moskow dan kemudian dijadwalkan mengunjungi ibu kota Ukraina, Kyiv, akhir pekan ini.

"Kami sangat tertarik untuk menemukan cara untuk menciptakan kondisi untuk dialog yang efektif, menciptakan kondisi untuk gencatan senjata sesegera mungkin, menciptakan kondisi untuk solusi damai," kata Guterres pada pertemuan dengan Lavrov.

Baca Juga: Geram dengan Bantuan AS ke Ukraina, Rusia Gempur Donbas Hingga Ancam Perluasan Pertempuran

Guterres mengatakan dia ingin mengurangi dampak pertempuran di Ukraina terhadap ketahanan pangan di bagian lain dunia. Lavrov mengatakan mereka akan membahas "situasi di sekitar Ukraina yang bertindak sebagai katalis untuk sejumlah besar masalah yang menumpuk selama beberapa dekade terakhir di kawasan Euro-Atlantik."

Guterres juga mengatakan kepada menteri luar negeri Rusia bahwa dia siap untuk sepenuhnya memobilisasi sumber daya organisasi untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang dari kota Mariupol yang terkepung di Ukraina.

Baca Juga: Kronologi Link Video Yeliya Yelliya Viral Diburu Netizen, Ungkap Berbahaya Apabila Dlihat Orang

"Ribuan warga sipil sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa, dan banyak yang telah dievakuasi," kata Guterres pada konferensi pers dengan Lavrov.

"PBB siap untuk sepenuhnya memobilisasi sumber daya manusia dan logistiknya untuk membantu menyelamatkan nyawa di Mariupol", katanya, mengusulkan kerja terkoordinasi dengan Palang Merah untuk mengizinkan mereka yang bersembunyi di dalam pabrik baja Azovstal di Mariupol untuk pergi.

Berbicara tentang laporan kemungkinan kejahatan perang di Ukraina, Guterres mengatakan dia prihatin, dan bahwa mereka memerlukan penyelidikan independen.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah