Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Siap Kirim Delegasi Perundingan dengan Ukraina

- 25 Februari 2022, 21:28 WIB
Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Siap Kirim Delegasi Perundingan dengan Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Siap Kirim Delegasi Perundingan dengan Ukraina /Alexander Zemlianichenko/Pool via REUTERS

MEDIA TULUNGAGUNG – Update perang Rusia-Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengirimkan delegasi untuk perundingan dengan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengirim delegasi pejabat tinggi ke Minsk untuk mengadakan pembicaraan dengan Kiev, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Menanggapi permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kami siap mengirim perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia dan administrasi kepresidenan untuk negosiasi,” tuturnya seperti dilansir dari Sputnik News.

Baca Juga: Rusia Sukses Daratkan Pasukan Penerjun di Ukraina, Ibu Kota Kiev Semakin Terjepit

Sebelumnya pada hari Jumat, dalam sebuah pesan video Volodymyr Zelensky meminta Putin untuk duduk untuk berbicara guna menghentikan kematian warga sipil.

Menanggapi pernyataannya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan memulai negosiasi setiap saat segera setelah militer Ukraina meletakkan senjata mereka.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan Minsk akan menyediakan semua kondisi yang diperlukan untuk pembicaraan antara kedua belah pihak.

Pada hari Kamis, ia menekankan bahwa penting untuk menghindari perang skala penuh antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Minta Ukraina Tentang Invasi Rusia, Poster Anti Putin dan Rusia Merebak di Mariupol

Menurut Lukashenko, agar pembicaraan dapat berjalan dengan sukses, Kiev harus menolak untuk bergabung dengan NATO dan menghentikan permusuhan di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang mengumumkan kemerdekaan mereka dari Ukraina pada tahun 2014.

Perkembangan itu terjadi di tengah operasi khusus yang sedang berlangsung di Ukraina yang dilakukan oleh pasukan Rusia.

Hal itu diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis, yang mengatakan dia membuat keputusan ini setelah LPR dan DPR meminta bantuan dari Moskow.

Kedua republik menuduh pihak berwenang Ukraina menembaki wilayahnya. Ukraina telah membantah melakukan serangan.

Baca Juga: Ukraina Peringatkan Rusia Tak Mendukung Separatis, Picu Perang Besar Eropa Hingga Serangan Skala Penuh

Republik yang memisahkan diri memerintahkan evakuasi penduduk sipil ke Rusia di tengah kebuntuan dengan Kiev.

Mengumumkan operasi militer, Presiden Putin mengatakan itu bertujuan untuk melindungi warga DPR dan LPR dari "genosida" yang dilakukan oleh otoritas Ukraina.

"Untuk tujuan ini, kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi dan mende-Nazifikasi Ukraina, serta mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia", kata Presiden Putin.

Pada saat yang sama, Putin mengatakan bahwa Moskow tidak berniat menduduki Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Umumkan Darurat Perang, Pentagon Ungkap 80 Persen Tentara Rusia dan Separatis Siap Tempur

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak tuduhan kehadiran Nazi di Ukraina serta pernyataan oleh otoritas Rusia bahwa Kiev merupakan ancaman bagi Rusia dan dapat menyerang negara itu jika bergabung dengan NATO.

Zelensky menggambarkan operasi khusus Rusia sebagai "invasi skala penuh" ke Ukraina.

Dalam pidato yang disiarkan televisi ke negara itu, dia mengatakan 137 prajurit tewas, sementara 316 terluka.

Zelensky menekankan bahwa pasukan Rusia telah melakukan serangan terhadap fasilitas sipil, termasuk di daerah pemukiman ibukota Kiev.

Baca Juga: Rusia Sukses Daratkan Pasukan Penerjun di Ukraina, Ibu Kota Kiev Semakin Terjepit

Kementerian Pertahanan Rusia, pada bagiannya, menuduh Kiev menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka hanya melakukan serangan terhadap infrastruktur militer dan tidak ada ancaman bagi warga sipil.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini