MEDIA TULUNGAGUNG - Pertempuran Terjadi pada hari Kamis antara separatis yang didukung Rusia di Luhansk timur dan pihak berwenang Ukraina.
Kejadian ini menyusul peringatan Amerika Serikat bahwa Rusia mencari dalih untuk menyerang.
Ukraina telah berkonflik dengan pemberontak di timur negara itu sejak 2014, dalam perang yang telah menelan ribuan nyawa, tetapi laporan terbaru telah meningkatkan kekhawatiran akan intervensi Rusia.
Baca Juga: Joe Biden Ungkap Invasi Rusia ke Ukraina Terjadi Beberapa Hari Kedepan, Sebut Mereka Siap Menyerang
Pusat komando militer Ukraina di timur menuduh bahwa pasukan yang didukung Rusia telah menembakkan artileri berat ke desa Stanytsia Luhanska.
Menurut data awal dua warga sipil terluka. Infrastruktur publik juga rusak. Setengah dari pemukiman dibiarkan tanpa listrik.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba tidak menyebutkan cedera tetapi mengutuk dugaan penembakan itu.
Baca Juga: NATO Sangkal Klaim yang Dilakukan Rusia, Ungkap Eskalasi Belum Turun
Foto-foto di akun Facebook pusat komando menunjukkan warga sipil berlindung di ruang bawah tanah, ruang bermain taman kanak-kanak dengan puing-puing berserakan di lantai dan lubang peluru di dinding.
Secara terpisah, kantor berita Rusia melaporkan bahwa pasukan separatis di Luhansk telah mengklaim bahwa Ukraina telah meningkatkan pertempuran.