MEDIA TULUNGAGUNG - Taliban, yang membentuk pemerintahan sementara Selasa pagi, akan melarang olahraga wanita, dan khususnya kriket wanita, kata juru bicara Taliban kepada SBS TV Australia.
"Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutup. Islam tidak mengizinkan perempuan terlihat seperti ini," kata Ahmadullah Wasiq, wakil kepala komisi kebudayaan Taliban, seperti dikutip jaringan tersebut.
"Ini adalah era media, dan akan ada foto dan video, dan kemudian orang-orang menontonnya. Islam dan Imarah Islam tidak mengizinkan wanita bermain kriket atau olahraga di mana mereka diekspos."
Baca Juga: Penyakit Autoimun Dapat Diobati dengan Jahe, Lengkuas, dan Sereh Menurut Dokter Zaidul Akbar
Wasiq bulan lalu mengatakan kepada SBS bahwa Taliban akan mengizinkan kriket putra untuk melanjutkan dan telah memberikan persetujuan bagi tim nasional putra untuk melakukan perjalanan ke Australia untuk pertandingan uji coba pada November.
Menteri Olahraga Australia Richard Colbeck mengatakan keputusan Taliban tentang olahraga wanita "sangat memprihatinkan" dan dia mendesak organisasi seperti Dewan Kriket Internasional (ICC) untuk mengambil tindakan.
"Mengecualikan wanita dari olahraga di tingkat apa pun tidak dapat diterima," kata Colbeck dalam sebuah pernyataan.
"Kami mendesak otoritas olahraga internasional, termasuk Dewan Kriket Internasional, untuk mengambil sikap menentang keputusan yang mengerikan ini," tambahnya.
Pemain dari tim sepak bola wanita Afghanistan termasuk di antara puluhan atlet yang diberikan visa untuk tinggal di Australia dan telah menjalani karantina di tempat untuk pandemi COVID-19.