Erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2022, Sebabkan 2.219 Warga Mengungsi di 12 Titik

- 5 Desember 2022, 13:16 WIB
Suasana Mencekam Erupsi Semeru Langit Hitam Akibat Erupsi, Warga Mengungsi!
Suasana Mencekam Erupsi Semeru Langit Hitam Akibat Erupsi, Warga Mengungsi! /Pikiran Rakyat/

MEDIA TULUNGAGUNG - Tepat satu tahun erupsi Gunung Semeru, kini kembali terjadi awan panas guguran yang menjadikan warga terdampak harus mengungsi pada hari minggu, 4 Desember 2022.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan sebanyak 2.219 warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Para pengungsi tersebut tersebar di 12 titik lokasi yang sudah disiapkan.

“Saat ini setidaknya ada 12 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2.219 jiwa (sedang proses pendataan),” tulis Khofifah dalam laman akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: BPBD Sebut Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Ada Kolom Erupsi Mencapai 1.500 Meter di Atas Puncak

Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Instagram @khofifah.ip, dalam menangani erupsi Gunung Semeru ini, Khofifah melakukan koordinasi dengan Bupati Lumajang dan BPBD Jatim untuk melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum.

“Saya juga koordinasi BPBD Jatim agar langsung turun melakukan evaluasi dan mendirikan dapur umum. Sesuai koordinasi dengan Bupati Lumajang, dapur umum dianjurkan di Pronojiwo khususnya daerah yang dekap dengan Desa Supit Urang yang terdampak paling parah,” tuturnya.

Diberitahukan sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Gunung Api Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022.

Baca Juga: Update Terbaru Gunung Semeru , PVMBG Naikkan Statusnya dari Siaga Menjadi Awas, Begini Kondisinya

Dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas edang sampai tebal ke arah Tenggara dan Selatan. Sementara, erupsi Gunung Semeru tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Akibat erupsi tersebut, koneksitas Lumanjang – Malang kembali terhenti, karena Jembatan Gladak Perak belum bisa difungsikan, sedangkan Jembatan Kali Kajar yang tiga bulan lalu diresmikan kini terendam lahar dingin.

Dalam hal ini, Gubernur Jatim juga merekomendasikan PPGA Semeru sebagai berikut:

Baca Juga: Aktivitas Terus Meningkat, Gunung Semeru Alami 14 Kali Gempa Letusan, Masyarakat Diminta Hentikan Aktivitas

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) dan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar disepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu dipuncak Gunung Api Semeru.

Baca Juga: Hati-hati Bukan Gunung Semeru yang Memiliki Letusan Maha Dahsyat, Ternyata Gunung Ini Menurut Ramalan Jayabaya

Semoga masyarakat Lumajang tetap sabar menghadapi musibah erupsi Gunung Semeru ini, dan selalu mengikuti arahan pemerintah agar tetap aman.***

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: @khofifah.ip.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah