Hotman Paris menuturkan bahwa kondisi Ferdy Sambo yang masih tersulut emosi saat menghabisi nyawa Brigadir J ini juga akan menjadi 'senjata utama' tim kuasa hukumnya.
"Masih tersulut emosi, itu nanti perhatiin deh, itu pasti dipake tim kuasa hukumnya sebagai pembelaan bahwa itu bukan pembunuhan berencana. Jaksa juga harus hati-hati," ucapnya.
"Memang sih ada satu lagi yang sedikit bertentangan dengan itu, waktu si ajudan Ricky disuruh 'mau nggak nembak nanti?' dia nggak mau tapi Bharada E mau waktu ditanya. Berarti kan dianggap itu perencanaan, tapi kan itu semua dianggap masih dalam keadaan emosi," tuturnya.
"Kan pembunuhan berencana itu kan, pembunuhan spontan itu kan dalam keadaan emosi, dan itu kurun waktunya masih singkat. Itulah nanti pasti menjadi utama dalam perkaranya Sambo," ujar Hotman Paris menambahkan.
Hal itulah yang membuatnya sempat mau menerima tawaran Ferdy Sambo untuk menangani kasus yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
"Itulah makanya saya waktu itu sempat mau," kata Hotman Paris.
Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran Rakyat berjudul "Tangis Ferdy Sambo Sempat Buat Hotman Paris Luluh: Kalau Seorang Jenderal Menangis, Berarti...".*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)