MEDIA TULUNGAGUNG - Sosok pengacara kondang Hotman Paris Hutapea sudah tidak menjadi orang asing di kalangan umum.
Hotman Paris dikabarkan tawar penawar dengan Ferdy Sambo untuk menjadi kuasa hukumnya.
Seperti yang diketahui bahwa Ferdy Sambo merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Ferdy Sambo juga disebut sebagai dalang dibalik pembunuhan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Hotman Paris juga mengaku tertarik untuk menjadi Kuasa Hukum Ferdy Sambo.
Bahkan harga yang diberikan untuk menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo sudah ditetapkan.
"Jujur saya sudah sempat bilang iya (menerima tawaran Ferdy Sambo), harganya juga sudah disepakati," kata Hotman Paris.
Namun Hotman Paris memberikan pengakuan mengejutkan dimana dirinya tidak bisa tidur selama tiga hari.
Hal tersebut dikarenakan keputusan Hotman Paris untuk menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo tersebut ditentang oleh istri dan anaknya.
"Istri saya ngamuk nggak boleh, begitu saya bilang si Frank (anaknya) dia ngamuk. Istri marah, anak marah," kata Hotman Paris, dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Setelah lama berpikir, akhirnya Hotman Paris pun menolak tawaran Ferdy Sambo.
Namun Hotman Paris mengatakan tertarik jadi kuasa hukum Ferdy Sambo bukan karena uang, melainkan telah menerima data BAP dari tim kuasa hukum eks Kadiv Propam tersebut.
Dalam BAP tersebut dituliskan bahwa Ferdy Sambo menangis saat mengetahui istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J atau Yosua Hutabarat.
"Kalau seorang jenderal menangis, berarti ada kejadian yang ia dengar dari istrinya yang sangat menyakiti hatinya. Emosi," kata Hotman Paris.
Hotman Paris setelah membaca BAP tersebut meyakini bahwa kejadian tersebut akan digunakan tim kuasa hukum di pengadilan nanti.
Ia pun meminta jaksa untuk berhati-hati dalam mengadili perkara Ferdy Sambo tersebut.
Artikel ini tayang di Pikiran Rakyat berjudul "Bukan karena Uang, Ini Alasan Hotman Paris Awalnya Mau Jadi Kuasa Hukum Ferdy Sambo".*** (Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran Rakyat)