Meski dinilai salah, Refly Harun melihat bahwa dalam isi berita Harian Kompas memang ada pembahasan soal Anies namun hanya sedikit dan tidak ada kaitannya dengan isi besarnya.
"Kalau kita lihat memang di kompas ini judulnya korupsi bukan lagi kejahatan luar biasa. Kemudian bicara tentang pembebasan bersyarat bagi 23 koruptor membuat korupsi bukan lagi kejahatan luar biasa jika negara serius memberantas korupsi tetap dibutuhkan efek jera. Kemudian sebenarnya dalam berita ini itu ada berita kecil tentang Anies. Gubernur DKI diperiksa tetapi memang hanya kecil bagian kecil saja ya, sharp heading terakhir ya jadi setelah panjang bicara mengenai koruptor yang dibebaskan ada bicara tentang Gubernur DKI diperiksa lalu di sini gambarnya adalah Anies Baswedan," ujar Refly Harun dalam kanal YouTubenya, Sabtu, 10 September 2022.
Meski begitu, nampaknya Refly tidak mau menyalahkan begitu saja Harian Kompas karena memang ada pembahasan Anies meski kecil.
Namun ia juga mencurigai ada agenda bermuatan sensitif terhadap sosok Anies Baswedan.
"Ya tidak salah-salah amat juga foto Anies, tetapi mungkin ada orang yang sensitif apa bisa dikatakan sensitif. Bisa dikatakan punya sense tersendiri dalam melihat soal apa yang namanya agenda setting media," ungkap Refly.
Refly melihat bahwa kasus seperti ini biasa terjadi pada beberapa media. Namun tidak banyak orang yang paham dengan kasus serupa soal framing.
Baca Juga: Ap Itu RON dalam Istilah BBM yang Banyak Dicari, Ternyata ini Maksudnya
Refly Harun juga menunjukkan beberapa komentar tokoh yang ikut menyoroti framing negatif terhadap Anies Baswedan oleh Harian Kompas.