MEDIA TULUNGAGUNG - Maraknya isu yang menyerang Ferdy Sambo setelah penetapan tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J membuat nama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus disorot.
Bahkan bagan bisnis haram itu pun menyebar di berbagai media sosial mulai dari Judi Online 303 sampai narkoba.
Di tengah kondisi citra Polri yang buruk itu, salah satu Kapolsek Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur bersama anggotanya ketangkap basah sedang melakukan pesta narkoba.
Kapolsek tersebut bernama AKP I Ketut Agus Wardana.
Ia diamankan oleh Divisi Propam Polda Jatim pada Selasa, 23 Agustus 2022.
Kejadian itu dikonfirmasi langsung oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
"Iya benar ada anggota yang diamankan Bid Propam Polda Jatim terkait dengan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu. Ini merupakan komitmen Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta untuk menindak tegas terhadap segala bentuk judi dan narkotika," ujar Dirmanto di Surabaya, dikutip MEDIA TULUNGAGUNG dari Antara News jatim, Rabu, 24 Agustus 2022.
Kombes Dirmanto mengatakan penangkapan terhadap Kapolsek Sukodono dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi adanya penyalahgunaan sabu-sabu di lingkungan polsek tersebut.
Kemudian pada Selasa dini hari 23 Agustus 2022 pukul 01.10 WIB, anggota Bid Propam Polda Jatim melakukan penyelidikan di Polsek Sukodono.
"Selanjutnya dilakukan tes urine terhadap kapolsek tersebut. Hasilnya Kapolsek Sukodono dinyatakan positif menggunakan sabu-sabu," ungkapnya.
Selain mengamankan Kapolsek, anggota Bid Propam juga mengamankan dua anggota Polsek Sukodono terkait penyalahgunaan sabu-sabu.
Kombes Dirmanto menambahkan, dari pengungkapan itu pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti seperti korek api, sedotan dan plastik bekas pemakaian sabu-sabu.
"Untuk berapa lama kapolsek tersebut memakai sabu-sabu masih didalami. Untuk konsumsi-nya di mana masih didalami," ujar Kombes Dirmanto.
Dia kembali menegaskan, Kapolsek Sukodono diamankan di mapolsek setempat setelah menjalani tes urine, bukan saat pesta sabu-sabu.
"Yang bersangkutan diamankan di mapolsek setelah dilakukan tes urine, bukan pesta narkoba. Sekali lagi, bukan pesta narkoba oknum kapolsek. Jadi setelah digunakan, ada informasi, Kabid Propam turun ke lapangan, cek lapangan, tes urine dan diperiksa," tuturnya.
Dalam perbincangan kasus Ferdy Sambo, pengacra keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bersuara soal isu bisnis narkoba mantan Kadiv Propam Polri itu.
Kamaruddin dengan tegas mengatakan bahwa Ferdy Sambo memiliki banyak aliran dana dari ladang haram.
Dalam program Catatan Demokrasi TvOne, Kamaruddin mengatakan bahwa walaupun dirinya tak pernah bicara soal jumlah, dia menekankan harta ‘haram’ Ferdy Sambo bukan sekadar cerita karangan.
“Kalau mengenai jumlah saya tidak pernah sebut, tetapi mengenai transaksi gelap seperti perjudian, informasi mengenai peredaran sabu-sabu (itu ada),” ucapnya, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Rabu, 24 Agustus 2022.
“Bahkan ada di situ tanaman keras (Polisi yang menghasilkan uang untuk atasan) sejak dia (FS) menjadi Kaden sampai dengan Jenderal. Di ruangannya itu koleksi berbagai macam minuman (keras),” ucap Kamaruddin lagi.
Kamaruddin mengatakan, hal-hal yang disinggungnya pernah dia saksikan dengan mata kepala sendiri, serta dikuatkan oleh informasi dari hasil penelusuran intelijen.
“Saya lihat sendiri (uang dan koleksi FS), penglihatan saya ini didukung oleh informasi dari intelijen, dan rata-rata itu informasi itu 99 persen sempurna, artinya tidak meleset,” ucap dia.
Sebelumnya, PPATK mengatakan bahwa analisis terkait dugaan jaringan bisnis judi online milik Ferdy Sambo tidak bisa dilakukan secara buru-buru.
Perlu kehati-hatian mengungkapnya sebab bersinggungan dengan lembaga berjaringan besar yang bukan orang kemarin sore.
Kendati menghormati penyidik dan pihak PPATK, Kamaruddin keukeuh intelijennya menyatakan bahwa Sambo memiliki bisnis barang-barang haram.
“Bahkan informasi intelijen saya itu, barang haram itu dibawa melalui pesawat resmi. (PPATK) itu kan soal keterbukaan, tidak semua orang terbuka toh? Ada yang cuma dikasih kisi-kisinya. Saya malah dapat informasi dari intelijen antar negara, terpercaya,” kata Kamaruddin. ***