Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Bulan September menjadi bulan yang kelam bagi bangsa Indonesia, lantaran pernah terjadinya gerakan kudeta yang disebut dengan G 30 S PKI.
Sehingga setiap bulan September sejak orde baru isu PKI menjadi hal yang sangat ramai di perbincangkan.
PKI sendiri merupakan salah satu partai terbesar di Indonesia kala itu yang mempunyai kedekatan dengan sang plokamator Bung Karno.
Berdasarkan dari film G 30 S PKI yang sering kita lihat, ada upaya kudeta yang dilakukan oleh PKI untuk menguasai Indonesia dengan menyingkirkan para dewan jendral TNI AD, yang dianggap mempunyai ideologi bersebrangan.
Film tersebut pun menjadi Pro dan kontra yang tidak bisa terhindarkan. Salah satu rekaman sejarah yang kerap dikuliti adalah film Pengkhianatan G30S/PKI (1984).
Baca Juga: Keuangan Aquarius akan Berkembang dan Terus Seimbang, Ramalan Zodiak 1 Oktober 2021
Dalam tulisannya yang dimuat di Pikiran Rakyat pada 2017 lalu, Suwandi Sumartias yang kala itu merupakan Dosen Fikom Unpad menguraikan pandangannya tentang film Pengkhianatan G30S/PKI dari sudut pandang komunikasi politik.
Berikut ini pendapatnya. Kepada pembaca yang bijak lagi bestari, selamat membaca.
Film Pengkhianatan G30S/PKI saya tonton bukan karena ”wajib”, tetapi karena kehebohan di masyarakat sehingga membuat penasaran.
