Terbongkar Fakta! Aiman Temui Eks Bandar Judi Konsorsium 303, Sebut Wajib Setor ke Aparat Puluhan Miliar

3 Oktober 2022, 07:42 WIB
IPW Menduga Uang Jajan Konsorsium 303 Capai Rp20 Miliar Setiap Bulan: Beli Cerutu Rp 21 Juta! /Humas Polri/Edit Teras Gorontalo/

MEDIA TULUNGAGUNG - Judi online kini tengah menjadi sorotan ditengah ramainya kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs.

Kegiatan terlarang judi online tersebut diduga mendpaat perlidungan khusus dari yang disebut Konsorsium 303.

Konsorsium 303 menjadi viral setelah nama Ferdy Sambo disangkut pautkan dengan perkumpulan terlarang itu.

Kini jurnalis Aiman Witjaksono membongkar fakta baru terkait bisnis haram itu di mana salah satunya wajib setor ke aparat agar bisa berjalan lancar senilai puluhan miliar rupiah.

Baca Juga: Daftar 8 Tragedi Berdarah Pertandingan Sepak Bola di Dunia, Negara Ini Berlakukan Hari Berkabung Nasional

Seperti diketahui, dalam bagan Konsorsium 303 yang pernah menyebar di media sosial, terdapat nama beberapa perwira tinggi dalam kepolisian dan memiliki jabatan yang cukup strategis serta pengusaha ternama yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

IPW pun terus menyuarakan terkait Konsorsium 303 bahwa ada keterlibatan oknum kepolisian dalam Konsorsium 303.

Konsorsium 303 diduga merupakan bisnis yang bergerak di bidang perjudian yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tragis! Pertama Kali Nonton Arema di Stadion Kanjuruhan, Pasutri Tewas, Sang Anak Baru Sunat Selamat!

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengklaim memiliki data bahwa Konsorsium 303 masih terus eksis serta markasnya berada di dekat Mabes Polri.

Sementara itu, Aiman secara eksklusif mengkalim bahwa mendapatkan informasi khusus dari eks bandar judi online Konsorsium 303.

"Aiman mendapatkan secara ekslusif saudara, eks Konsorsium judi 303. Saya mewawancarainya dan fakta yang diungkapkan luar biasa," ujar Aiman dikutip dari akun TikTok @aimanwitjaksono.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Inggris: Manchester United Tergeser Chelsea, Man City Kudeta Arsenal?

Aiman kemudian menjelaskan bahwa bandar judi online tersebut wajib menyetorkan dana kepada Konsorsium 303 agar aman.

"Diantaranya ada puluha miliar rupiah yang ia setorkan ke Konsorsium, agar ia aman bisa beroperasi judi online di Indonesia, dan tidka ditangkap oleh aparat," ujar Aiman.

Sang bandar judi online juga mengaku bahwa pendapatannya selama ini bersih mencapai Rp50 miliar setiap bulan.

Namun pada akhirnya ia harus masuk penjara karena tidak lakukan setor uang ke Konsorsium 303.

Baca Juga: Pendeta Gilbert Kena Teguran Keras BPP GPI Bela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Berikut 4 Poin Tegurannya

Polri Bantah Konsorsium 303 Berkaitan dengan Ferdy Sambo

Maraknya isu judi online yang dikendalikan Konsorsium 303 menyeret nama Ferdy Sambo, di mana ia memiliki peran sentral saat menjadi Kadiv Propam Polri.

Hal tersebut telah dibantah oleh Polri, bahwa hasil penelusuran pihak Polri belum menemukan adanya Konsorsium 303.

Melalui Bagian Penum divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah mengatakan bahwa Konsorsium 303 yang ramai disebut sebagai mafia judi online dan dikaitkan dengan Ferdy Sambo, tidak ada. Kepastian ini diperoleh setelah dilakukan penelusuran.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING GRATIS Manchester City vs Manchester United, Cek Langsung di Sini!

"Sudah ditanyakan ke Bareskrim, sementara hasilnya tidak ada," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah dilansir Tim Media Tulungagung dari Teras Gorontalo.

Kapolri Jendral Lystio Sigit Prabowo mengatakan akan mengusut perjudian terkait dengan Konsorsium 303.

Karena itu, Kapolri mengaku telah membentuk tim khusus (timsus) gabungan yang terdiri atas Bareskrim Polri, Divisi Hubungan Internasional Polri dan sejumlah Polda untuk mengusut perjudian yang masuk ke dalam Konsorsium 303.

Baca Juga: Sedang Live Man City vs Man United! Begini Prediksi Kemenangannya Serta Link Nonton Derby, Siapa Menang?

Sigit menginformasikan telah menersangkakan 10 orang bandar judi. Namun demikian timsus yang belum dibeberkan secara rinci total anggota dan siapa ketuanya belum membidik internal.

Informasi Konsorsium 303 disebut-sebut dipimpin Ferdy Sambo dan didukung sejumlah anggota Polri yang memiliki jabatan strategis.

“Empat, kita cekal, dengan inisial PN, R, KK, FM, A dan K. Enam teridentifikasi berada di luar negeri IT, TS, TA, B, KA, A, J, dan AB,” ujar Kapolri Sigit dikutip dari Berita Subang.

Lanjut Kapolri, kesepuluh tersangka merupakan jaringan judi online kelas atas. Empat diantaranya telah dicegah bepergian keluar negeri.

Baca Juga: MAN UNITED VS MAN CITY Hari Ini Siapa yang Menang? Berikut Link Live Streaming Derby Manchester

Sigit hanya menjelaskan secara normatif dalam mengungkapkan Konsorsium 303 yang dibutuhkan strategi tertentu sebelum mengungkap keterlibatan internal.

“Dari situ nanti baru kita lihat. Yang jelas kalau memang ada keterlibatan anggota di dalamnya kita proses. Ini supaya menjadi jelas dan rekan-rekan bisa mengetahui langkah-langkah yang sedang kami laksanakan,” kata Sigit.

Menjelaskan bahwa Polri telah mengutus timsus ke lima negara untuk mencari para tersangka.

Baca Juga: Film Nike Ardilla The Series: Bintang Pop Rock Tanah Air Meninggal dalam Kecelakaan Tragis, Ini Kisah Nyatanya

“Kita sudah kirim tim ke lima negara, tapi negaranya belum bisa kami sebutkan,” jelas Kapolri

Kapolri juga telah mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk meneliti aliran dana yang diduga berasal dari konsorsium 303.

Kini, PPATK telah memblokir 202 rekening dan masih menganalisa 329 rekening yang diduga berkaitan dengan Konsorsium 303.

“Saat ini ada yang sedang kita analisa 329 rekening saat ini. 202 rekening saat ini sudah kita blokir,” ujar Sigit.

 

Baca Juga: UPDATE Klasemen Liga Inggris Pekan 8: City Hajar United, Arsenal Kokoh di Puncak, Chelsea Merangsek 5 Besar

Aliran Dana Konsorsium 303 Terbongkar, Rp 20 M Tiap Bulan

Diinformasikan sebelumnya, tidak tanggung-tanggung, aliran dana tiap bulan ke oknum polisi mencapai Rp20 M.

Mengenai fakta dan temuan tersebut, Refly Harun pun angkat bicara.

Dalam kanal YouTubenya, Refly Harun membacakan artikel terkait terkuak daftar aliran dana Konsorsium 303 ke para oknum polisi totalnya 20 miliar perbulan kode coklat.

Refly Harun membacakan adanya dugaan Konsorsium, Aiman wijaksono mengungkap data terbaru soal Konsorsium 303.

Baca Juga: Viral di Media Sosial Diduga Perilaku Menyimpang LGBT di Kalimantan Tengah, Netizen Ramai Berkomentar Begini

Refly Harun menyampaikan pemberitaan Aiman dalam wawancara eksklusif dengan narasumber yang mendapatkan data aliran uang judi ke oknum polisi dengan kode coklat.

"Aiman mendapatkan laporan keuangan mafia judi ke oknum polisi. Pada program Aiman di Kompas TV laporan keuangan dari konsorsium judi yang selam ini di kenal dengan Konsorsium 303 dan dikaitkan dengan kasus Ferdy Sambo terungkap bahwa dari hasil laporan mafia judi rata-rata 20 milyar digelontarkan setiap bulan dan sebagian besarnya diberi kode cokelat yang merujuk pada anggota polisi," kata Refly Harun, dikutip dari Teras Gorontalo.

Sebelumnya beredar diagram Konsorsium 303, Refly Harun memperjelas dengan mengatakan diagram ini ada 7 Jenderal disebutkan termasuk ke Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Sumatera Utara.

Baca Juga: Update Kasus Brigadir J: Sebut Dirinya Akan Bekerja Objektif, Eks Jubir KPK Jadi Kuasa Hukum Baru Sambo dan PC

Refly Harun melanjutkan diagram ini sempat ramai dibahas bahkan termasuk saat rapat antara kapolri dan DPR Komisi tTga sejumlah anggota DPR bersuara agar kasus konsorsium 303 yang kerap disebutkan sebagai bagian dari kerajaan Ferdy Sambo diusut tuntas kebenarannya.

Lanjut Refly Harun, di akhir Rapat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan mengusut isu soal Konsorsium 303 yang kerap dikaitkan dengan Ferdy Sambo, saat ini kami sedang mendalami tim Propam sedang bekerja kata Kapolri di komplek parlemen senayan Jakarta 24 Agustus yang lalu.

Lanjut, pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi 3 DPR ketika itu diagram Konsorsium 303 mengaitkan dengan Ferdy Sambo data yang saya dapatkan terkait dengan aliran uang dari konsorsium ke sejumlah oknum Polisi berdasarkan pengamatan Aiman.

Baca Juga: Fakta Wanita yang Viralkan Lagu 'Begitu Sulit Lupakan Rehan' Pernah Kerasukan dan Minum Racun, Hampir Mati?

Menurut Refly Harun melanjutkan, bahwa banyak nama dari penerima uang konsorsium 303 diduga adalah nama-nama yang saat ini terkena kasus etik meski ada banyak yang sempat diperiksa dan belum disidangkan, nama-nama tersebut tercatat menerima uang dari konsorsium.

"IPW sebut bukan hoax, IPW juga memastikan data yang diberikan bukan hoax, pihaknya mendapatkan data dari penelusuran selama ini, saya mendapati sejumlah pengeluaran sebagian besar hanya menyebut kode cokelat yang merujuk pada anggota Polisi disertai dengan nama penerimanya," lanjutnya.

Lanjut, kebutuhannya mulai dari tiket pesawat bulanan hingga kebutuhan pribadi seperti minuman dan cerutu pada satu bulan sebanyak 70 juta lebih, untuk minuman lebih dari 50 juta, sementara untuk bantuan pejabat Polisi untuk perjalanan ke Eropa 560 juta, ada pula tercatat Pospol Pluit 10 juta hingga bantuan kasus rekening medan 386 juta.

Baca Juga: Kembali Dibuka Pendaftaran BLT UMKM Rp600 Ribu Tahun 2022, Simak Jadwal, Syarat dan Kapan Diumumkan Resminya

Refly Harun melanjutkan yang jelas total laporan keuangan yang tertulis dari dugaan Konsorsium 303 kepada sejumlah oknum Polisi ini rata-rata 20 Milyar setiap bulannya yang sebagiannya juga digunakan tampaknya untuk kebutuhan operasional pribadi para pemegang uang konsorsium.

Saya mendapatkan laporan keuangan dua bulan Oktober dan November 2021 lalu atas hal itu ketua IPW menyebutkan bahwa data ini bukanlah kabar bohong. Ini bukan hoax ungkap Sugeng kepada saya (Aiman).

Sugeng meminta kepada Kapolres segera menelusuri kebenaran hal ini, menurut Sugeng penelusuran ini bukanlah hal yang sulit karena PPATK telah menghubungkan aliran dana judi online saja jumlahnya 155 triliun pertahun tentu hal ini dibarengi dengan aliran-aliran dana yang sudah di petakan PPATK.

Baca Juga: Viral Menteri Nadiem Makarim Dikritik Habis DPR, Banggakan 400 Tim Bayangan, PPPK: Dampak Positifnya Apa?

Mengenai laporan keuangan konsorsium juga demikian menurut Sugeng sudah terbuka lebar dan mudah untuk menelusurinya kalau ada politicall will, sejauh ini Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo saat ditanyakan soal perkembangan kasus konsorsium 303 juga terkait dengan pembelian tiket pesawat jet pribadi ke Jambi oleh sejumlah polisi dalam kasus Sambo mengatakan masih dalam pendalaman.

Refly Harun juga menyampaikan Tiga kluster kasus Ferdy Sambo, pertama adalah kasus pembunuhan berencana yang memang terus berjalan dan menuju ke pengadilan.

Kedua soal upaya sejumlah oknum polisi yang hendak menghapus jejak pembunuhan Yoshua atau dikenal dengan kasus obstruction of justice juga masih terus berjalan.

Baca Juga: Nadiem Makarim Tertunduk Lemas, Dicecar DPR Soal Pendidikan di Indonesia, PPPK Hingga Akui Punya Tim Bayangan

Ketiga adalah kasus konsorsium, kasus konsorsium yang sebelumnya disebut-sebut adanya kerajaan Sambo yang melindungi sejumlah kegiatan ilegal seperti judi online hingga narkoba hal ini yang sampai saat ini belum ada perkembangan berarti.

"Ada upaya melakukan domestifikasi kasus Ferdy Sambo, karena yang di obok-obok itu hanya kasus pembunuhan berencana dengan motif yang sifatnya domestik, pelecehan, perkosaan, perselingkuhan dan sebagainya," kata Refly Harun.

Refly Harun menambahkan padahal seiring dengan kasus Ferdy Sambo menguak hal yang merupakan fenomena gunung es, dipermukaan kecil saja tapi orang meyakini akarnya luar biasa besar.

Baca Juga: Tampil dengan Wajah Baru, AKP Rita Yuliana Jadi Sorotan Saat Kawal Demo, Netizen: MashaAllah Cantik...

Refly Harun mengatakan membutuhkan keseriusan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk bagaimana melakukan bukan hanya klarifikasi tapi juga investigasi terhadap kasus yang diyakini banyak orang memang terjadi di tubuh Polri sejak lama.

"Sudah bukan rahasia umum lagi praktek-praktek perjudian itu dibacking aparat, praktek-praktek narkoba jual beli narkoba di backingi aparat, tambang-tambang di luar Jakarta di backing aparat, human traficking juga demikian," kata Refly Harun.

Refly Harun juga mengatakan tentu negara membutuhkan polisi, tetapi yang kita butuhkan ada polisi yang bersih, yang jujur, yang amanah sebagai imbangannya negara harus menyediakan renumerasi yang sepadan memastikan anak-anak oolisi bisa bersekolah dengan baik. Tapi bukan membiarkan mereka mencari tambahan kehidupan.

Baca Juga: Terbongkar Sifat Asli Najwa Shihab Dibalik Keberanian, Kritis dan Provokatifnya, Begini Kata Sang Sopir

Refly Harun kembali menegaskan tentang akan terus mendorong motif non domestik.

"Menurutnya dia akan terus mendorong hal-hal yang sifatnya non domestik agar orang paham bahwa di kasus Ferdy Sambo tak hanya sekedar pembunuhan berencana," tegas Refly Harun.

DPR Minta Kamaruddin Simanjuntak Fokus Kasus Brigadir J, Bukan Konsorsium 303

Anggota DPR RI, Arteria Dahlan menilai bahwa pengacara Brigadir J itu sedang berupaya untuk mengalihkan fokus penanganan kasus kematian Brigadir J.

Hal itu ia ungkapkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI bersama Kapolri siang ini, Rabu, 24 Agustus 2022.

“Polemik di luar kasus ini harus bisa dipisah, Pak Kapolri harus berani memilah dan memilih yang mana voice dan yang mana noise,” kata Arteria Dahlan, dikutip Tim Media Tulungagung dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Hadiri Acara Wisuda Brigadir J, Irma Hutabarat Ungkap Keinginan Almarhum: Padahal Setelah Ini Dia Pengen...

Dikatakan Arteria Dahlan bahwa ada polemik yang sengaja ditimbulkan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari kasus hukum faktual yang sedang terjadi.

“Saya sangat sedih geram dan marah, orang bicara seenaknya, ugal-ugalan, tidak fokus lagi kepada kematian Yoshua, Pak Kapolri,” kata Arteria Dahlan.

Kendati dirinya tak menyebut nama, Arteria Dahlan diduga menyindir kuasa hukum yang dianggap sering manggung dan mengaburkan fokus.

Baca Juga: Profil Jenderal Hoegeng, Mantan Kapolri Bersih, Sederhana dan Jujur yang Jadi Inspirasi Polisi Indonesia

“Bahkan cenderung penasehat hukum atau apanya, bicaranya udah nggak fokus (pada) kematian Yoshua, (tapi) bicaranya 303, bicaranya mafia tambang, bicaranya ngadu domba Mas Agus (Komjen Pol. Agus Andrianto) sama Sambo,” kata Arteria Dahlan.

Oleh karena itu, Arteria Dahlan meminta Polri untuk menindak pihak-pihak yang diduga berusaha mengaburkan fokus permasalahan dari kasus kematian Brigadir J.

“Ini harus ada organ juga yang harus melakukan dan mengoreksi ini, Pak, jangan dibiarkan, hancur kita, Mas Agus pake cyber crime, mainkan, sikat, halal itu, Mas,” kata Arteria Dahlan.

Baca Juga: Mahfud MD Tuding DPR Diam Soal Kematian Brigadir J, Arteria Dahlan Jawab Menohok: Kita Bekerja Dalam Hening!

Dirinya pun menginginkan agar semua pihak dapat berfokus pada penyelesaian pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.

“Pastikan ini tidak boleh ada lagi panggung selain panggung Brigadir J, Pak,” kata Arteria Dahlan.

Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, memberikan keterangan soal adanya keterkaitan Ferdy Sambo dengan jaringan perjudian online dengan kode Konsorsium Judi Online 303.

Baca Juga: Menko Polhukam Dihujani Interupsi Saat RDP DPR Bahas Polisi Bintang 3, Mahfud MD: Saya Berhak Tidak Jawab!!

Kamaruddin Simanjuntak mencurigai adanya kaitan antara perjudian online dengan motif pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir J.

Pernyataan-pernyataan tersebut rupanya dianggap Komisi III DPR RI sebagai upaya mengaburkan fokus kasus pembunuhan berencana Brigadir J.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: Pikiran Rakyat Teras Gorontalo TikTok @aimanwitjaksono

Tags

Terkini

Terpopuler