MEDIA TULUNGAGUNG - Kasus pembunuhan berencana yang menimpa Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs belum terang benderang.
Meski penetapan tersangka kepada lima orang dan pemecatan terhadap beberapa anggota Polri telah dilakukan, nampaknya isu yang mengitarinya juga semakin menjamur.
Salah satu isu yang terus menjadi sorotan adalah saat Hendra Kurniawan terbang ke Jambi ikut mengantarkan jenazah Brigadir J dengan menggunakan jet pribadi.
Seperti diketahui, tak hanya Hendra Kurniawan, tapi skenario Ferdy Sambo dilakukan secara sistemik dan melibatkan banyak orang.
Mulai dari beberapa perwira tinggi yang diduga masih membantu Ferdy Sambo secara diam-diam, dugaan adanya tindakan suap untuk melobi pihak istana, hingga keterlibatan dua warga sipil yang termasuk konglomerat.
Dugaan adanya keterlibatan dua konglomerat ini, muncul lewat pernyataan Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ternyata Masih Berpeluang Berkarir di Polri, Sosok Ini Ungkap Alasannya, Kok Bisa Ya?
Hal ini didasarkan pada penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan, saat mengantarkan jenazah Brigadir J ke Jambi.
Disebutkan jika IPW mencium bau amis adanya keterlibatan dua orang konglomerat, dalam kasus yang menyeret eks Kadiv Propam Polri itu.
Keterlibatan dua konglomerat tersebut diduga dengan cara menyediakan jet pribadi untuk menemui keluarga almarhum di Jambi.
“IPW mencium aroma amis keterlibatan dua orang sipil dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303,” ucap Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, dikutip dari Teras Gorontalo.
Baca Juga: Sambut Rebo Wekasan 21 September 2022, Baca dan Amalkan Hal Ini Sebagai Tolak Bala Kesialan Dunia
Sebelumnya kepada Timsus Polri, Sugeng Teguh Santoso meminta agar dugaan keterlibatan dua konglomerat ini dapat dijelaskan.
Pihak IPW juga berharap agar peran kedua orang tersebut yang diduga terlibat dalam kasus Ferdy Sambo, Konsorsium 303, untuk dibongkar.
“Menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 Triliun oleh PPATK dari judi online,” bebernya.
Brigjen Pol Hendra Kurniawan, yang ketika itu masih menjabat sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri, mendapat perintah Ferdy Sambo yang masih menjadi Kadiv Propam untuk pergi ke Jambi.
Isi perintah Jenderal bintang dua kepada anak buahnya itu adalah untuk menemui keluarga Brigadir J di Jambi, dan menjelaskan tentang kematian ajudan yang telah menjaganya selama dua tahun itu.
Atas perintah tersebut, suami dari Seali Syah ini kemudian berangkat ke Jambi dengan menggunakan jet pribadi, yang menurut keterangan pengacara Brigadir J, milik mafia judi.
Baca Juga: Apa Sih Rebo Wekasan? Bagaimana Sejarah, Tradisi Hingga Hubungannya dengan Ibadah dalam Islam
Diketahui ketika itu, Brigjen Pol Hendra Kurniawan berangkat ke Jambi bersama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.
Berdasarkan catatan yang dimiliki IPW, warga sipil yang disebut-sebut sebagai pemilik jet pribadi itu, bertempat tinggal di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.
“Nama (pemilik jet) ini dalam catatan IPW adalah ketua konsorsium judi online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri,” ungkap Sugeng Teguh Santoso, dikutip oleh Teras Gorontalo dari kanal YouTube Uncle Wira, Selasa, 20 September 2022.
IPW mengklaim bahwa pihaknya telah mengidentifikasi jenis dari jet pribadi yang digunakan oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan rekannya itu.
Disebutkan jika jet pribadi yang digunakan bawahan Ferdy Sambo pada tanggal 11 Juli 2022 lalu ini, adalah tipe Jet T7-JAB.
“Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh seorang bos perusahaan, yang juga mantan narapidana kasus korupsi sekaligus pemilik hotel di Bali, dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali,” ujarnya.
“Timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan tali-temali antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp 155 Triliun milik Konsorsium 303, dengan dua orang sipil dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024, di mana Irjen Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya,” lanjut Ketua IPW ini, menyambung pernyataan sebelumnya.
Baca Juga: Segera Cair BSU Tahap 2 Tahun 2022, Segera Cek dengan Link Terbaru, Awas Jangan Sampai Salah!
Lebih lanjut lagi dia menjelaskan, posisi Polri yang saat ini tengah melakukan bersih-bersih, harusnya menjadi ajang untuk melakukan pengusutan lebih dalam lagi, dengan melibatkan KPK.
Terutama kata Ketua IPW ini, pengusutan terkait peran Ferdy Sambo dalam kaitan dugaan penerimaan gratifikasi dari berbagai pihak.
“Karenanya KPK juga harus memeriksa terkait gratifikasi pesawat jet,” pungkas Sugeng Teguh Santoso.***(Shafarina N. Ente/Teras Gorontalo)
Artikel ini pernah tayang dengan judul 'TERUNGKAP! Terlibat Kasus Brigadir J, IPW Sebut 2 Konglomerat Ini Siapkan Jet Pribadi: Aroma Amisnya Tercium'.