Terbongkar Fakta! Pakar Digital Forensik Ungkap Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo yang Beredar Ternyata Editan

21 Agustus 2022, 13:16 WIB
Abimanyu, Ahli digital forensik /Tangkapan layar Kompas TV/Media Tulungagung

MEDIA TULUNGAGUNG - Pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tak lepas dari kontoversi yang ada disekitar tersangka.

Skenario demi skenario diaminkan oleh Ferdy Sambo cs mulai baku tembak, pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.

Terbaru, soal CCTV yang dimanipulasi juga sudah ditangani Timsus Polri. Hingga rekaman CCTV yang pernah beredar di masyarakat pun ternyata hasil editan.

Baca Juga: Viral Seorang Mahasiswa Baru Ngotot Akui Gender Netral Saat Ospek, Dekan: Ambil Tasmu, Pulang!

Hingga kemarin, Jumat, 19 Agustus 2022, diketahui Putri Candrawathi ikut ditetapkan sebagai tersangka.

Dikutip dari PMJNews, terkait perannya, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto menjelaskan bahwa Putri Candrawathi dikenakan pasal 340 KUHP subsider 338 juncto pasal 55-56 berdasarkan alat bukti yang ditemukan selama proses penyidikan.

“Penyidik tentu mendasari fakta hasil pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang mereka temukan dalam proses penanganan perkara,” ujar Komjen Pol Agus saat dikonfirmasi, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Kesal Perbuatan Tetangga Karaokean Jedag Jedug Saat Malam Hari Malah Kena Bogem!

Namun Agus tidak mengungkapkan peran dari Putri Candrawathi dalam keterlibatannya dalam kasus Brigadir J.

Sampai saat ini, ditekankan bahwa Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan alat bukti yang ditemukan.

Seorang ahli digital forensik, Abimanyu Wahyu Hidayat mengungkap bahwa disinilah salah satu peran Putri Candrawathi dalam pembunuhan berencana itu.

Baca Juga: Viral di TikTok, Warga Beli Bensin di SPBU dengan Uang Baru Malah Ditolak, Netizen Geruduk Pertamina dan BI

Kecurigaan Abimanyu muncul saat dinyatakan bahwa CCTV rumah Ferdy Sambo yang rusak hanyalah controllernya bukan hardisk yang menyimpan data rekaman aktivitas di rumah tersebut.

''Memang ada kemungkinan rusak controllernya, tapi hardisknya aman jadi masih bisa dicopy," ujar Abimanyu, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu, 21 Agustus 2022.

Lebih tegas lagi, Abimanyu menjelaskan bahwa rekaman CCTV di garasi rumah Ferdy Sambo adalah hasil editing.

Baca Juga: Pengacara Bharada E Blak-blakan Soal Persekongkolan Jahat Ferdy Sambo CS: Diadakan Rapat Sebelum Eksekusi!

"Jelas itu merupakan hasil editing, kalau kita lihat kendaraan warna hita gambarnya terkompres," ujarnya.

Abimanyu menjelaskan ukuran gambar yang tersebar pun tidak sesuai dengan layaknya tangkapan CCTV.

"Layar yang ditampilkan formatnya 1:1, padahal kalau layar CCTV biasanya format 4:3 atau 16:9 melebar bukan kotak,"

Baca Juga: 6 Fakta Tentang Anak Sulung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Nomer 4 Bikin Bangga!

Oleh sebab itu, Abimanyu Wahyu Hidayat berpendapat bahwa ada area dalam rekaman tersebut yang dipotong.

"Sekarang kita lihat detail timesnya itu sangat kecil, harusnya sangat jelas bisa terbaca jika CCTV, berarti itu hasil editan," jelas Abimanyu.

Di sisi lain, ia juga menjelaskan soal pengambilan gambar di sekitar lokasi pada saat waktu menunjukkan 17.10 WIB, Putri Candrawathi diskenariokan datang dari Magelang.

Baca Juga: Kapan Program Kartu Prakerja Gelombang 42 Dibuka? Ini Bocorannya, Dapatkan Insentif Sebesar Rp3,5 Juta

Ilustrasi Perbandingan Putri Candrawathi saat mengenakan baju berbeda masuk ke rumah Tangkapan Layar Kompas TV/Media Tulungagung

Abimanyu kemudian mencoba membandingkan saat Putri Candrawathi kembali ke rumah pribadi dengan pakaian berbeda yang terekam pada pukul 17:23 WIB.

Menurutnya hal tersebut tidak wajar, pasalnya kondisinya tergambarkan sangat gelap.

"Saat Putri Candrawathi kembali pukul 17:23 itu sangat gelap, daerah mana di Jakarta saat jam segitu sudah gelap, yang ada rada redup. Kita bicara CCTV bahwa ia menangkap intensitas yang lebih kuat," jelas Abimanyu.

Baca Juga: Profil Komjen Agung Budi Mayoto, Irawsum Polri yang Pertaruhkan Jabatan Jika Gagal Ungkap Kasus Brigadir J

CCTV biasanya akan merespon secara otomatis tentang suatu kondisi gelap dengan bantuan infrarednya.

Abimanyu Wahyu Hidayat menyebut ini menjadi salah satu kecurigaan kuat ketika hanya dengan waktu 13 menit saja Putri Candrawathi kembali ke rumah pribadinya.

"Iya itu seakan pergi sebentar terus pulang," terangnya.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: kompas tv

Tags

Terkini

Terpopuler