Sedangkan yang keempat adalah bulan Rajab. Disebut juga dengan istilah Rajab Al-Fard (sendirian). Sebab, ia terletak sendiri antara bulan-bulan yang bukan termasuk bulan Haram. Disebut juga dengan Rajab Mudhar untuk mempertegas keharamannya sebab Suku Mudhar memang sangat menghormati keharaman bulan ini.
2. Nama bulan ini disandarkan kepada Allah, yaitu Syahrullah Al-Muharram.
Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ» [رواه مسلم]
”Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah Syahrullah (bulan Allah) Muharram.” [Hadits riwayat Muslim]
Penyandaran bulan Muharram kepada Allah Ta’ala menunjukkan kemuliaan dan keutamaannya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyandarkan kepada diri-Nya kecuali makhluk-makhluknya yang sangat khusus.
Sebagaimana disandarkannya Nabi Muhammad, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub dan para Nabi lainnya kepada penghambaan kepada-Nya. Demikian pula disandarkan kepada Allah rumah-Nya dan unta-Nya. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya,
وَيَا قَوْمِ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ
Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” [Hud: 64]
3. Disunnahkan memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram