Selanjutnya akan mulai merasakan lesu dan atau hilang nafsu makan, diare serta kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transminase (AST) / SGOT atau Alanine transaminase (ALT) / SPGPT lebih dari 500 U/L.
Menurut laporan pemeriksaan Laboratorium tidak ditemukan adanya virus Hepatitis A,B,C,D, dan E.
Namun pada beberapa kasus ditemukan adanya SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus.
IDAI menghimbau kepada para masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati.
Baca Juga: Punya Bintik Putih di Kuku? Begini Penjelasan dan Penyebanya: Bisa Jadi Indikasi COVID-19
IDAI mengingatkan agar melakukan pencegahan infeksi dengan melakukan cuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matag penuh, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya.
selain itu jangan lupa untuk menggunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker serta menjaga jarak satu sama lain.
“Agar mendekteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
IDI dan IDAI akan segera mengambil langkah untuk berkoordinasi dengan para ahli kedokteran untuk melakukan penyelidikan terkait kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui etiologinya.***