Dibalik Suksesnya Ratu Elizabeth II, Ada Sosok Ayah yang Ternyata Memiliki Keterbatasan Oral di Depan Publik

- 9 September 2022, 13:44 WIB
Ayah Ratu Elizabeth II, Raja George VI
Ayah Ratu Elizabeth II, Raja George VI /National Portrait Gallery/

MEDIA TULUNGAGUNG - Mendiang Ratu Elizabeth II telah sukses memimpin kerajaan Inggris selama kurang lebih 73 tahun.

Sang raja Inggris itu memimpin takhta semenjak usia 25 tahun setelah sang ayah wafat.

Adalah Raja George VI merupakan sosok ayah Ratu Elizabeth II yang memiliki keterbatasan oral (berbicara) di depan publik, gagap.

Baca Juga: Kena Getah Sendiri Saat Upload Video Dugem, Sekdes Purworejo Terancam Dipecat, Begini Penjelasan Camat

Dengan keterbatasannya tersebut, banyak pihak menuding Raja George VI tidak layak untuk menjadi pemimpin masa itu.

Meski begitu, sang raja tidak menyerah begitu saja. Ia bahkan menjalani serangkaian terapi gagap bersama Lionel Logue.

 

Kisah perjuangannya menghadapi rasa grogi, gugup dan gagap ini diabadikan dalam film berjudul The King's Speech.

Baca Juga: Cek Namamu Di Sini, Ketahui 5 Langkah Ini Apakah Kamu Penerima BSU Pemerintah Rp600 Ribu Bulan September

Dikutip dari Portal Purwokerto, dalam film tersebut juga diceritakan bagaimana Raja George VI ditemani sang istri untuk mengikuti terapi.

Sang terapis, Lionel Logue juga diceritakan setia mendampingi Raja George VI setiap melakukan pidato.

George VI memiliki nama lengkap Albert Frederick Arthur George. Ayah Ratu Elizabeth II ini lahir pada 14 Desember 1895 dan meninggal di tanggal 6 Februari 1952.

Baca Juga: LPSK Bongkar 6 dari 7 Kejanggalan Tuduhan Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Edwin: Aneh, PC Harusnya...

Ia merupakan Raja Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara dari 1936 hingga 1952, serta Maharaja India dari 1936 hingga 1947.

Raja George VI dikenal sebagai simbol determinasi Inggris dalam memenangkan Perang Dunia II melawan Jerman.

George VI lahir pada saat masa kekuasaan nenek buyutnya Ratu Victoria, dan diberi nama seperti kakek buyutnya Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha.

Baca Juga: BBM Naik, Demo Mencuat, Puan Tak Bersandiwara, Malah Rayakan Ultah di Gedung DPR, Netizen:Kali Ini Full Senyum

Sebagai anak kedua dari Raja George V, ia tidak diharapkan menjadi pewaris takhta kerajaan karena Kerajaan Britania Raya sudah memiliki pewaris yaitu kakaknya, Edward.

Saat menginjak usia remaja ia menjalani pendidikan di sekolah angkatan laut. Kemudian ia masuk AL dan AU selama Perang Dunia I. Pada tahun 1920, ia diberi gelar Adipati York.

Ia menikahi Lady Elizabeth Bowes-Lyon pada tahun 1923 dan memiliki dua anak, Elizabeth (kemudian menjadi Ratu Elizabeth II) dan Margaret.

Baca Juga: CEK FAKTA: Tak Tahan, Putri Candrawathi Akhirnya Bunuh Diri, Komnas Perempuan Beri Penjelasan, Benarkah?

Pada pertengahan dekade 1920-an, ia menjalani terapi bicara karena kondisi gagap yang dideritanya, yang mana kondisi ini tidak pernah sepenuhnya disembuhkan.

Kakak George naik takhta menjadi Edward VIII setelah kematian ayah mereka pada tahun 1936.

Lalu, Edward dihadapkan pada pilihan antara tetap menjadi raja atau menikahi sosialita Amerika Serikat Wallis Simpson yang berstatus janda.

Baca Juga: Bripka RR Pergoki Kejadian di Magelang 15 Menit, Om Kuat Todong Brigadir J dengan Pisau, Putri Nangis!!

Karena Edward akhirnya memilih turun takhta dan menikahi Simpson, George lalu naik takhta menjadi raja ketiga dalam Dinasti Windsor.

Pada tahun 1939, Imperium Britania dan Persemakmurannya–kecuali Irlandia–mendeklarasikan perang terhadap Jerman Nazi.

Diikuti dengan perang terhadap Kerajaan Italia dan Kekaisaran Jepang pada tahun 1940 dan 1941. Raja dan keluarganya tetap di London selama serangan.

Baca Juga: Anak Balita Dijadikan Alasan Penundaan Penahanan Putri Candrawathi, Tante Brigadir J Curiga Anak Siapa Itu?

The Blitz dan hal itu membuat popularitas mereka melambung, karena selain tetap berada di London ia juga hadir dalam masa sulit tersebut bersama dengan warga biasa.

Inggris dan sekutunya memenangkan perang pada tahun 1945, namun Imperium Inggris tidak berlanjut dan Irlandia memutuskan memisahkan diri dari persemakmuran dan diikuti kemerdekaan kemerdekaan India dan Pakistan pada tahun 1947.

George VI menanggalkan gelar Kaisar India pada Juni 1948 dan memakai gelar baru sebagai Kepala Persemakmuran. Ia mengidap penyakit yang berhubungan dengan perilaku sebagai perokok berat.

Baca Juga: Tagar Menteri Mesum Trending Di Twitter, Berkaitan dengan Foto Hot dan Masa Lalu Menpan-RB Azwar Anas?

George VI meninggal di Sandringham House pada tahun 1952 dan digantikan oleh putrinya sebagai Ratu Elizabeth II.***(Dyah Sugesti Weningtyas/Portal Purwokerto)

 

 

 

 

Artikel ini pernah tayang dengan judul 'Kisah Ayah Ratu Elizabeth II, Raja George VI yang Gagap dan Lakukan Latihan Khusus untuk Pidato'.

Editor: Azizurrochim

Sumber: Portal Purwokerto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini