MEDIA TULUNGAGUNG - Intelijen Inggris menilai Vladimir Putin secara besar-besaran salah menilai situasi di Ukraina.
Dalam pidatonya di Australian National University di Canberra pada Kamis pagi, direktur GCHQ Sir Jeremy Fleming mengatakan bahwa “serangan yang tidak beralasan dan direncanakan dari pemimpin Rusia terhadap Ukraina” telah “mengejutkan dalam segala hal.” Dia juga mengatakan Putin, mantan perwira KGB, benar-benar terkejut dengan apa yang dia temukan.
“Jelas dia salah menilai perlawanan rakyat Ukraina,” kata Fleming. “Dia meremehkan kekuatan koalisi, tindakannya akan menggembleng. Dia meremehkan konsekuensi ekonomi dari rezim sanksi. Dia melebih-lebihkan kemampuan militernya untuk mengamankan kemenangan cepat. Kami telah melihat tentara Rusia—kekurangan senjata dan moral—menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri.”
Baca Juga: Rusia Lakukan Sabotase, Inggris Ungkap Kesalahan Terbesar Putin dalam Perang Rusia dengan Ukraina
Baca Juga: Kesalahan Terbesar Rusia Saat Lakukan Invasi ke Ukraina, Intelijen: Kesalahan Perhitungan Strategis
Dilansir dari Reuters, selama 36 hari terakhir, Putin secara konsisten telah disesatkan oleh pejabat tinggi militer dan intelijen Rusia tentang kemajuan tentara di Ukraina, menurut laporan intelijen AS yang tidak diklasifikasikan.
Selama singgah di Aljazair pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan lingkaran dalam Putin tidak mengatakan yang sebenarnya tentang perang dan gigitan sebenarnya dari sanksi ekonomi terhadap ekonomi Rusia.
Seorang pejabat senior intelijen AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa penasihat Putin "takut" untuk memberikan versi akurat tentang peristiwa tersebut, dan bahwa mereka yang menipunya termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Jumat 1 April 2022: Suasana Hati Anda Sedang Reflektif Hari Ini
Namun, Fleming mengatakan pada hari Kamis, “apa yang terjadi dan sejauh mana kesalahan penilaian ini harus jelas bagi rezim.”