Laporan Intelijen AS Ungkap Putin Tengah Disesatkan Militer Rusia, Jubir Pentagon: Ini Perangnya

- 31 Maret 2022, 11:05 WIB
Ilustrasi perang Rusia dengan Ukraina yang dinilai dari penyesatan militer Rusia pada Putin
Ilustrasi perang Rusia dengan Ukraina yang dinilai dari penyesatan militer Rusia pada Putin /Foto: REUTERS/STRINGER/

MEDIA TULUNGAGUNG - Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya yakin Presiden Rusia Vladimir Putin disalahartikan oleh kepemimpinan militernya mengenai Ukraina.

Penilaian itu muncul setelah sebuah laporan yang mengutip tekad pejabat intelijen AS bahwa Putin disesatkan oleh para penasihat tentang kinerja pasukan Rusia di Ukraina.

"Kami akan setuju dengan kesimpulan bahwa Tuan Putin belum sepenuhnya diberitahu oleh Kementerian Pertahanannya di setiap kesempatan selama sebulan terakhir," kata juru bicara Pentagon John Kirby pada konferensi pers.

Baca Juga: Joe Biden Gelontorkan Bantuan Dana Fantastis ke Ukraina Hingga Paksakan Konsekuwensi Sangsi Pada Rusia

"Ini militernya. Ini perangnya. Dia memilih. Dan fakta bahwa dia mungkin tidak memiliki semua konteks, bahwa dia mungkin tidak sepenuhnya memahami sejauh mana pasukannya gagal di Ukraina. Itu sedikit tidak menyenangkan," tambahnya. .

Gedung Putih juga mengatakan memiliki informasi bahwa "Putin merasa disesatkan oleh militer Rusia," yang katanya mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara Putin dan kepemimpinan militernya.

Baca Juga: Soal Perang di Ukraina, AS Ungkap Putin Disesatkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia

"Kami percaya bahwa Putin disalahartikan oleh penasihatnya tentang seberapa buruk kinerja militer Rusia, dan bagaimana ekonomi Rusia dilumpuhkan oleh sanksi karena penasihat seniornya terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya," kata Direktur Komunikasi Kate Bedingfield. pada konferensi pers.

"Jadi semakin jelas bahwa perang Putin telah menjadi kesalahan strategis yang telah membuat Rusia lebih lemah dalam jangka panjang, dan semakin terisolasi di panggung dunia," tambahnya.

Invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai 24 Februari, telah memicu kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x