Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Kepala Intelijen Inggris menilai Rusia teah melakukan kesalahan terbesar alam perhitunganyaa saat melakukan invasi ke Ukraina.
"Sepertinya [Presiden] Vladimir Putin telah salah menilai situasi secara besar-besaran.... Dia melebih-lebihkan kemampuan militernya untuk mengamankan kemenangan cepat," kata Fleming dalam pidato Kamis di Australia.
“Kekurangan senjata dan moral,” Rusia secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat mereka sendiri, tambahnya. Fleming juga menegaskan bahwa Moskow telah mengerahkan tentara bayaran dan pejuang asing sebagai bagian dari operasinya.
Baca Juga: Kesalahan Terbesar Rusia Saat Lakukan Invasi ke Ukraina, Intelijen: Kesalahan Perhitungan Strategis
GCHQ (Markas Besar Komunikasi Pemerintah) adalah mitra utama intelijen AS, dan pernyataan Fleming adalah komentar publik pertamanya tentang perang Ukraina sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
“Meskipun kami percaya penasihat Putin takut untuk mengatakan yang sebenarnya, apa yang terjadi dan sejauh mana salah penilaian ini harus jelas bagi rezim,” lanjut Fleming.
Militer Rusia telah kehilangan tujuh jenderal dan sedikitnya 7.000 tentara karena pasukan Ukraina menolak kemenangan mudah Rusia yang menurut para analis diharapkan oleh Putin.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Jumat 1 April 2022: Anda Kesulitan Memenuhi Target
Pasukan Rusia menanggung lebih banyak korban dalam upaya berkelanjutan mereka untuk merebut kota pelabuhan strategis Mariupol, menurut penilaian perang 30 Maret dari lembaga think tank Institute for the Study of War di Washington.
"Rusia menarik beberapa elemen pasukannya di sekitar [ibukota Ukrainain] Kyiv... untuk kemungkinan penempatan kembali," tulis analis Mason Clark, George Barros dan Kateryna Stepanenko. “Tetapi pasukan Rusia kemungkinan akan terus mempertahankan posisi terdepan mereka dan menembaki pasukan Ukraina dan daerah pemukiman.”
