Iran Tuding Amerika Serikat Jadi Dalang Penundaan Kesepakatan Nuklir

- 22 Juni 2022, 11:49 WIB
Ilustrasi reaktor nuklir
Ilustrasi reaktor nuklir /Pikiran Rakyat

MEDIA TULUNGAGUNG - Iran menudinga Amerika Serikat menjadi penyebab dari berhentinya kesepaakatan nuklir.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan Teheran siap untuk mencapai "kesepakatan yang baik" dengan kekuatan dunia.

"Bahkan hari ini, kami siap untuk kembali ke Wina untuk mencapai kesepakatan yang baik jika Washington memenuhi komitmennya," kata Khatibzadeh.

Baca Juga: 2 Garda Revolusi Iran Tewas di Tengah Ketegangan Kesepakatan Nuklir

Pakta nuklir tampaknya hampir bangkit kembali pada bulan Maret, tetapi pembicaraan menjadi kacau sebagian mengenai apakah AS dapat menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang mengendalikan pasukan elit bersenjata dan intelijen yang dituduh Washington melakukan kampanye teroris global, dari Luar Negeri. Daftar Organisasi Teroris (FTO).

Pada tahun 2018 lalu-AS Presiden Donald Trump mengingkari kesepakatan, di mana Iran menahan program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi, mendorong Iran untuk mulai melanggar batas inti nuklirnya sekitar setahun kemudian.

Pekan lalu, AS mengatakan menunggu tanggapan konstruktif dari Iran untuk mengembalikan perjanjian tanpa masalah "asing", referensi yang mungkin untuk permintaan Iran agar Pengawalnya dikeluarkan dari daftar terorisme AS.

Baca Juga: Presiden Iran Bersumpah Tidak Akan Biarkan ISIS Berkembang di Perbatasan Iran-Afghanistan

Pembukaan kembali Kedutaan Besar Teheran dan Riyadh
Juru bicara itu juga mengatakan akan terlalu dini untuk berbicara tentang Iran dan Arab Saudi membuka kembali kedutaan di ibu kota masing-masing setelah lima putaran pembicaraan sejak tahun lalu antara kedua negara itu untuk meningkatkan hubungan.

"Terlalu dini untuk membicarakan pembukaan kembali kedutaan besar oleh Teheran dan Riyadh," kata Khatibzadeh ketika ditanya apakah perjalanan jemaah haji Iran ke Arab Saudi dapat menandakan pemulihan hubungan diplomatik.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x