Rusia Kuasai Ukraina, inilah Kumpulan Sangsi dari Dunia Internasioanal mulai AS Hingga Inggris Raya

- 28 Februari 2022, 07:43 WIB
Ilustrasi serangan Rusia ke Ukraina
Ilustrasi serangan Rusia ke Ukraina /Twitter/ @michaelholmes/

Pejabat di Washington menambahkan VTB, Otkritie, Novikombank dan Sovcombank ke dalam daftar Specially Designated Nationals (SDN). Langkah ini secara efektif mengeluarkan bank dari sistem keuangan AS, melarang perdagangan mereka dengan orang Amerika, dan membekukan aset AS mereka.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis yang mengatakan langkah-langkah akan mencakup "pembatasan luas pada semikonduktor, telekomunikasi, keamanan enkripsi, laser, sensor, navigasi, avionik, dan teknologi maritim".

Itu juga menargetkan pengguna akhir militer, termasuk kementerian pertahanan Rusia.

AS telah memberlakukan sanksi terhadap 24 individu dan entitas Belarusia termasuk “dua bank milik negara Belarusia yang signifikan, sembilan perusahaan pertahanan, dan tujuh pejabat dan elit yang terkait dengan rezim”.

Baca Juga: 27 Februari Memperingati Hari Apa? Hari Pokemon, Gempa Besar Hingga Banjir Tewaskan Ratusan Warga

Uni Eropa
Selain menyetujui sanksi SWIFT, UE memutuskan untuk membekukan aset Eropa milik Presiden Rusia Vladimir Putin dan menteri luar negerinya Sergey Lavrov pada hari Jumat.

Pembekuan aset Putin di UE akan menjadi “langkah unik dalam sejarah menuju kekuatan nuklir”, kata Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg pekan lalu.

Tetapi tidak jelas seberapa parah Putin dan Lavrov akan terpukul oleh langkah semacam itu atau apakah itu hanya simbolis.

Para menteri luar negeri Uni Eropa juga mengumumkan sanksi pada hari Jumat yang menargetkan elit Rusia, tetapi kelompok itu memilih untuk tidak mengekang impor energi Rusia.

Langkah yang sama besarnya adalah melarang Putin dan Lavrov melakukan perjalanan ke UE. Tetapi para pemimpin UE menjelaskan bahwa hal itu tidak akan dibahas untuk saat ini, karena hal itu dapat memperumit langkah-langkah diplomatik begitu semua pihak menyelesaikan meja perundingan.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini