Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Min Aung Hlaing sang pemimpin kudeta militer Myanmar resmi dicoret dari ASEAN, Myanmar langsung bebaskan 5.000 tahanan.
Delapan bulan setelah protes mengguncang negara Myanmar, lebih dari 5.000 pengunjuk rasa akan dibebaskan dari penjara.
Protes, yang dikenal sebagai 'Revolusi Musim Semi', berkumpul di kota terbesar di negara itu untuk memprotes kudeta yang mengambil alih kekuasaan, menggulingkan pemerintah sipil.
Baca Juga: Penampakan Pedang Tentara Salib Berusia 900 Tahun yang Ditemukan di Israel
Untuk menandai festival Thadingyut, hari libur Buddhis yang berlangsung selama tiga hari untuk merayakan turunnya Buddha dari surga, 5.636 pengunjuk rasa akan dibebaskan.
Pembebasan ini dilakukan beberapa hari setelah laporan bahwa pemimpin junta Min Aung Hlaing dikeluarkan dari KTT ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) karena krisis, seorang perwakilan non-politik diundang untuk menggantikannya.
Sebuah pernyataan dikeluarkan oleh ASEAN, yang mengatakan bahwa situasi di Myanmar berdampak pada keamanan regional serta persatuan, kredibilitas, dan sentralitas ASEAN.
Baca Juga: 4 Amalan Sunnah Maulid Nabi yang Jarang Diketahui, Bisa Mendatangkan Pahala dan Berkah Hidup
"Kami tidak pernah berpikir untuk mengeluarkan Myanmar dari ASEAN, kami percaya Myanmar memiliki hak yang sama (seperti kami)," kata menteri luar negeri Saifuddin Abdullah seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari I24News.
"Tapi junta belum mau bekerja sama, jadi ASEAN harus kuat mempertahankan kredibilitas dan integritasnya," imbuhnya.
