Warga Afghanistan Mencari Rute Pelarian Untuk Melarikan Diri Dari Kekuasaan Taliban, Penuh Cerita Prihatin

- 14 Oktober 2021, 17:44 WIB
iliustrasi pengungsi Afghanistan
iliustrasi pengungsi Afghanistan /STRINGER/REUTERS

MEDIA TULUNGAGUNG - Puluhan ribu orang dievakuasi oleh Amerika Serikat dan sekutunya pada hari-hari yang panik antara pengambilalihan Taliban 15 Agustus dan akhir resmi evakuasi pada 30 Agustus.

Setelah gelombang itu, jumlahnya melambat, meninggalkan banyak orang yang ingin mengungsi. pergi tetapi sedang berjuang untuk menemukan jalan keluar.

Beberapa tidak memiliki uang untuk perjalanan, yang lain tidak memiliki paspor, dan kantor paspor Afghanistan dibuka kembali baru-baru ini.

Eksodus mengosongkan Afghanistan dari banyak anak mudanya yang berharap membantu membangun tanah air mereka.

"Saya dibesarkan dengan satu mimpi, bahwa saya belajar keras dan menjadi seseorang, dan saya akan kembali ke negara ini dan membantu," kata Popal.

Baca Juga: Berikut Kesalahan Berdoa yang Sering Dilakukan Banyak Orang Menurut Ustadz Khalid Basalamah

"Dengan keruntuhan yang tiba-tiba ini, setiap mimpi hancur. . ... Kami kehilangan segalanya yang tinggal di sini.” Ucap Popal seorang insinyur berusia 27 tahun

Ketika Popal berusia 5 tahun, ayahnya mengirimnya ke Inggris dengan kerabat untuk mendapatkan pendidikan.

Tumbuh dewasa, Popal bekerja dengan keterampilan rendah, mengirim uang kembali ke keluarganya, sambil belajar teknik.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini