MEDIA TULUNGAGUNG - Zabulon Simantov, orang Yahudi terakhir yang diketahui tinggal di Afghanistan, telah berangkat ke Amerika Serikat setelah Taliban mengambil alih negara itu.
Simantov telah menyita perhatian publik dunia karena memutuskan untuk tinggal di negara yang dilanda perang yang diperintah oleh ekstremis Islam Taliban, meskipun seluruh keluarganya berangkat ke Israel pada tahun 1998.
Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari Jewish Telegraphic Agency, Simantov, yang berusia awal 60-an, tetap tinggal untuk merawat sinagoga terakhir yang berdiri di negara itu, yang terletak di Kabul, karena Afghanistan didera kekerasan dan ketidakstabilan.
Baca Juga: Badan Nuklir PBB: Iran Terus Genjot Produksi Uranium Bahan Senjata Nuklir
Baca Juga: Dok! Taliban Umumkan Susunan Pemerintahan Baru Afghanistan, Pengamat Geleng Kepala
Simantov mengatakan bahwa Taliban di masa lalu telah mencoba untuk mengubah dia, bahkan dia harus masuk penjara empat kali.
Operasi untuk mengeluarkannya dari Afghanistan ditangani oleh perusahaan keamanan Israel-Amerika yang dijalankan oleh pengusaha Moti Kahana.
Baca Juga: Hihh... Kebiasaan Alvin Faiz Ini Buat Henny Rahman Pengen Muntah
Baca Juga: Kisah Ari Lasso Terserang Kanker Hingga Harus Tahan Sakit Tiap 1,5 Jam
“Masalahnya yang sebenarnya bukanlah dengan Taliban, tetapi dengan Negara Islam (ISIS) dan al-Qaeda,” kata Kahana kepada media Israel.