MEDIA TULUNGAGUNG - Iran telah meningkatkan stok uranium yang diperkaya di atas persentase yang diizinkan dalam kesepakatan 2015 dengan kekuatan dunia, menurut sebuah laporan Selasa dari pengawas nuklir PBB.
Berdasarkan kesepakatan itu, Iran tidak dimaksudkan untuk memperkaya uranium di atas 3,67 persen, jauh di bawah ambang batas 90 persen yang diperlukan untuk digunakan dalam senjata nuklir.
Namun, laporan tersebut memperkirakan bahwa Iran sekarang memiliki 84,3 kilo uranium yang diperkaya menjadi 20 persen (naik dari 62,8 kilo ketika IAEA terakhir melaporkan pada Mei), erta 10 kilo diperkaya hingga 60 persen (naik dari 2,4 kilo).
Baca Juga: Hihh... Kebiasaan Alvin Faiz Ini Buat Henny Rahman Pengen Muntah
Laporan itu menambahkan bahwa tugas pemantauan IAEA di Iran telah "sangat dirusak" setelah Teheran menangguhkan beberapa inspeksi kegiatan nuklirnya.
Baca Juga: Ki Panunggal Rasa Ramalkan Lesti Kejora dan Rizky Billar Akan Menjadi Next Raffi-Nagita
"Sejak 23 Februari 2021, verifikasi dan pemantauan Badan telah dirusak secara serius sebagai akibat dari keputusan Iran untuk menghentikan implementasi komitmen terkait nuklirnya" di bawah kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia, Badan Energi Atom Internasional mengatakan dalam laporannya.***