MEDIA TULUNGAGUNG - Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengadakan panggilan telepon dengan pemimpin de-facto Uni Emirat Arab (UEA), Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed (MBZ), Senin malam
Di mana keduanya membahas hubungan antara Turki dan negara Teluk.
Keduanya membahas hubungan negara mereka dan masalah regional, menurut pernyataan dari kepresidenan Turki. Pernyataan itu tidak mengatakan kapan percakapan itu terjadi.
Kantor berita milik pemerintah UEA mengatakan para pemimpin “meninjau prospek untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dengan cara yang melayani kepentingan bersama mereka dan kedua rakyat mereka.”
Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa negara-negara tersebut, yang berselisih dalam beberapa masalah, telah membuat kemajuan dalam hubungan bilateral dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Sebut AS ‘Belum Selesai’ Dengan Kelompok Teroris Daesh di Afghanistan
Panggilan itu datang dua minggu setelah Erdogan menjamu pejabat tinggi keamanan UEA dan membahas investasi di Turki.
Perjalanan penasihat keamanan nasional UEA Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan adalah kunjungan publik tingkat tertinggi oleh seorang pejabat Emirat ke Turki selama bertahun-tahun.
Kedua negara telah melihat hubungan mereka dipengaruhi oleh ketegangan regional, termasuk konflik di Libya, di mana UEA dan Turki telah mendukung pihak yang berlawanan dalam beberapa tahun terakhir.
"Selama beberapa bulan ... dimulai dengan unit intelijen kami, dengan mengadakan beberapa pembicaraan dengan pemerintah Abu Dhabi, kami telah sampai pada titik tertentu," kata Erdogan.