Network
MEDAI TULUNGAGUNG - Irak dilaporkan telah menyatakan minatnya untuk membeli kendaraan udara tak berawak (UCAV), helikopter, dan perangkat keras militer buatan Turki.
Berbicara di televisi Irak, Menteri Pertahanan Irak, Juma Anad Saadoun dilaporkan mengatakan bahwa Irak telah "mencapai konsensus" dengan Turki mengenai pembelian UCAV Bayraktar TB2 negara itu.
Saadoun juga mengatakan bahwa pemerintahnya “berniat” untuk membeli 12 unit T129 Tactical Reconnaissance and Attack Helicopters (ATAK) dan mengirim “permintaan untuk membeli” enam sistem peperangan elektronik Koral Turki.
Baca Juga: Turki Mengungkapkan, Negaranya Tidak Dapat Menanggung Beban Lebih Banyak Migran Dari Afghanistan
Pernyataan menteri itu muncul setelah dia menghadiri Pameran Pertahanan Internasional (IDEF 2021) di Istanbul awal bulan ini.
Dia bertemu dengan timpalannya dari Turki Hulusi Akar dan mengadakan pertemuan dengan pejabat senior industri pertahanan Turki.
Saadoun mengatakan mereka meminta pihak Turki untuk mempersiapkan dan mengirim tawaran proyek.
Dia dilaporkan mengatakan mereka akan mengevaluasi proses setelah tawaran mencapai kesepakatan.
Dikembangkan oleh raja drone Baykar, Bayraktar TB2, dengan sistem elektronik, perangkat lunak, aerodinamis, desain, dan sub-utama yang sepenuhnya dirancang dan dikembangkan secara nasional, menonjol di antara sistem UAV paling canggih di dunia di kelasnya dengan otomatisasi dan kinerja penerbangannya.
