MEDIA TULUNGAGUNG - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tengah mewaspadi pengembangan nuklir di Korea Utara.
PBB mengataan bahwa kini, Korea Utara tengah melakukan kembali proses pengayaan plutonium untuk pengembangan nuklir.
Hal ini menurut badan PBB tersebut sangat meresahkan dunia.
Baca Juga: Israel Palestina Adakan Pertemuan Tingkat Tinggi, Israel Siapkan Bantuan Uang
Menurut PBB, hal tersebut ebuah tanda kemungkinan Pyongyang sedang memperluas program senjata terlarangnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menawarkan untuk membongkar sebagian kompleks Yongbyon pada pertemuan puncak kedua dengan presiden AS saat itu Donald Trump tetapi tidak dengan situs lain, dengan imbalan keringanan sanksi.
DIkutip Mediatulungagung dari AFP, Korea Utara berada di bawah serangkaian sanksi internasional atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya, yang telah mengalami kemajuan pesat di bawah Kim.
"Sejak awal Juli, sudah ada indikasi, termasuk keluarnya air pendingin, konsisten dengan pengoperasian reaktor," kata Badan Tenaga Atom Internasional dalam laporan tahunannya.
Baca Juga: Duh, COVID-19 Belum Selesai, Rusia Diserang Virus West Nile
Reaktor Yongbyon tampaknya tidak aktif dari Desember 2018 hingga saat itu, tambah laporan tertanggal Jumat.