MEDIA TULUNGAGUNG - Kemungkinan meningkatnya virus West Nile pada musim gugur tahun ini diingatkan Rusia, sebab suhu yang ringan dan curah hujan lebat. Akan tetapi, jadi keuntungan bagi nyamuk membawa virus tersebut.
Menurut para ilmuan, suhu yang lebih ringan yang dihubungkan dengan perubahan iklim bisa menyebabkan penyakit, salah satunya ialah virus West Nile yang tersebar lebih luas.
"Mengingat kondisi iklim yang menguntungkan tahun ini curah hujan yang melimpah. Musim gugur yang hangat dan panjang, sejumlah besar pembawa (virus) dapat diamati di musim gugur," kata pengawas kesehatan konsumen Rusia, Rospotrebnadzor, pada Senin.
Baca Juga: Penghormatan Satu Tahun Meninggalnya Black Panther, Chadwick Boseman
Virus West Nile berasal dari Afrika, namun sudah menyabar di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini umumya tidak merasakan gejala apapun pada yang terinfeksi, akan tetapi bisa menyebabkan penyakit fatal pada syaraf manusia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya sekitar 20 persen kasus virus tersebut menyebabkan demam West Nile.
Baca Juga: Waduh, Korea Utara Mulai Produksi Plutonium Bahan Senjata Nuklir
Hal tersebut juga terkait dengan demam berdarah, demam kuning, dan virus Zika.
Tercatat di wilayah barat daya negara Rusia lebih dari 80 persen kasus demam West Nile.