Polisi menutup akses keluar masuk jalan pondok dari segala sisi, mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan dengan barikade aparat.
Salah satu akun yang membagikan kerusuhan tersebut adalah @jombangmbois, yang mengaku dapat rekaman dari sumber di lapangan pagi tadi.
“Mimin dapat video ini pagi ini juga, tanggal 7 Juli 2022, Semoga lekas membaik, semoga cepat reda. Biar Jombang menjadi semakin mbois lagi,” ucap admin akun @jombangmbois, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 7 Juli 2022.
Baca Juga: Hukum Badal Ibadah Haji Bagi Orang Meninggal Bolehkah? ini 2 Orang yang Hajinya Boleh Digantikan
Baca Juga: Sule Digugat Cerai Nathalie Holscher, Podcast Maia Estianty Dituding Perusak Rumah Tangga Orang
“Lagi pula, ada apa sebenarnya dengan Ploso? Ya Allah jagalah damai sejahtera saudara-saudara Jombangku. Jangan sampai terjadi pertumpahan darah,” ucapnya akun itu lagi.Kericuhan terjadi lantaran ada segerombol massa dari kalangan Ponpes yang melakukan menghalangi polisi di pintu masuk Ponpes Shiddiqiyyah.
Mereka merencanakan perlawanan pada aparat, menghalangi jalannya penangkapan karena meyakini MSAT tidak bersalah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 8 Juli 2022 Gemini, Cancer, Leo dan Virgo, Cek Angka Keberuntunganmu
Sebelumnya, Januari lalu, Ketua umum DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Hermanto, sempat mengatakan bahwa kasus ini hanyalah rekayasa dan fitnah semata dari pihak yang ingin mengkriminalisasi pesantren.
Kasus cenderung berlangsung sangat alot, dari tahun 2019 sampai 2022. Sampai akhirnya berkas P21, cukup bukti untuk disidangkan, tersangka tetap tidak memenuhi tiga panggilan dari polisi.