Viral Penemuan Serpihan Diduga Kapal Kayu Belanda di Lombok Timur Jadi Sorotan Warga, Beberapa Sempat Dijarah

17 Juli 2022, 22:15 WIB
Penemuan serpihan kapal laut diduga sebagai peninggalan Belanda di Lombok Timur. /

MEDIA TULUNGAGUNG - Penemuan serpihan kapal laut diduga sebagai peninggalan Belanda mengegerkan Warga Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.

Anggota Pokdarwis Pondok Kerakat desa setempat segera melakukan koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait untuk memastikan serpihan kayu yang diduga kapal laut berusia ratusan tahun.

Dikutip oleh MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Antara News pada 17 Juli 2022. 

Jebolnya tanggul dan penemuan serpihan kayu kapan tersebut terjadi Kamis, 14 Juli 2022.

Menurut informasi dari para orang tua dan tokoh masyarakat kemungkinan kapal tersebut merupakan peninggalan Belanda dan atau Kapal China yang sedang membawa harta karun yang tenggelam di wilayah tersebut.

Baca Juga: Penemuan Fosil Tertua Nenek Moyang Berupa Tulang Rahang, Peneliti Sebut Berusia 1,4 Juta Tahun

"Menurut cerita dari orang tua kami, ada dua kemungkinan bongkahan kapal itu. Yakni peninggalan Belanda atau kapal China yang tenggelam pada zaman itu," ujar Asri yang merupakan salah satu anggota Pokdarwis.

Asri juga menjelaskan bahwa cerita tersebut diceritakan oleh nenek moyang secara turun temurun.

Lokasi penemuan serpihan kapal laut merupakan bekas Labuhan Damar yang masuk pada kawasan Bangsal Poh Gading di dera tahun 1857 Masehi.

Tak hanya serpihan kapal saja, ada juga beberapa barang temuan lain seperti piring kuningan.

Baca Juga: Hal Mistis Saat Kecelakaan Marc Marquez, Dinilai Bekas Kuburan Zaman Belanda

Namun sebagian kayu, besi dan barang lainnya di dalam kapal dijarah oleh masyarakat.

Bahkan masyarakat menggunakan mesin pemotong sebagai upaya penjarahan.

Selain itu sempat ditemukan satu rongsokan kapal laut di tempat yang sama juga habis dijarah oleh masyarakat.

Menurut Asri rongsokan kapan tersebut dapat dijadikan sebagai situs sejarah dan cagar budaya daerah setempat.

"Apa yang diceritakan oleh kakek buyut kita selama ini benar adanya. Juga, ini sebagai langkah awal pemerintah dan ahli arkeolog untuk meneliti keberadaan rongsokan kapal itu," ujar Asri.

Baca Juga: Sejarah Dibalik Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei yang Berhubungan dengan Organisasi Budi Utomo

Asri yakin masih banyak benda peninggalan dalam kapal tertimbun pasir.

Hal ini dikarenakan lokasinya yang merupakan pelabuhan di era Belanda menguasai Indonesia.

Tak hanya Asri, salah satu tokoh masyarakat setempat bernama Satriawan juga mengaku mendapatkan cerita dari almarhum neneknya bahwa ada beberapa kapa yang tergelam di lokasi tersebut ratusan tahun yang lalu.

Satriawan mengatakan berdasarkan peta Belanda tahun 1857-1879, lokasi penemuan itu menjadi sentral pedagang dan militer.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya bekas nama bangsal Poh Gading.***

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler