Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Kabar gembira untuk para pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi pada pukul 14.00 WIB hari ini, Selasa 3 Januari 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bahwa Pertamina melakukan penyesuaian harga jual BBM nonsubsidi mulai hari ini.
Lebih lanjut, Erick Thohir menyampaikan bahwa penurunan harga BBM seperti Pertamax dilakukan pemerintah seiring dengan pelemahan harga minyak mentah dunia.
Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Instagram @erickthohir, pada tanggal 3 Januari 2023.
Adapun harga minyak mentah dunia dari level USD87 atau senilai Rp1.358.526 rupiah menjadi USD79 atau senilai Rp1.233.525 rupiah.
“Sekarang harga minyak dunia turun ke USD79 karena itu, sebelum tahun baru kita rapat 3 menteri ada Menkeu, Menteri ESDM dan saya, Ibu Nike diundang waktu itu, untuk memproyeksikan harga BBM yang pasar, yang bukan dubantu pemerintah,” ungkap Erick Thohir di SPBU Pertamina Kawasan Tebet, Jaksel.
Baca Juga: Keunggulan Realme 10 Pro+ Seri 5G, yang Bakal Diluncurkan pada 10 Januari 2023
“Salah satu Pertamax, itu yang hari ini Rp13.900 mejadi Rp12.800,” sambungnya.
Adapun mulai hari ini harga BBM Non-Subsidi mengalami penurunan harga, diantaranya adalah:
Harga BBM jenis Pertamax turun dari Rp13.900 rupiah per liter menjadi Rp12.800 rupiah per liter.
Dengan begitu, harga BBM Pertamax mengalami penurunan sebesar Rp1.100 rupiah.
Harga BBM jenis Pertamax Turbo turun dari Rp15.200 rupiah per liter menjadi Rp14.050 rupiah per liter.
Baca Juga: Jadwal dan Rangkaian Acara Grebek Sudiro dalam Rangka Merayakan Tahun Baru Imlek 2023 di Solo
Dengan begitu, harga BBM Pertamax Turbo mengalami penurunan sebesar Rp1.150 rupiah.
Harga BBM jenis Dexlite turun dari Rp18.300 rupiah per liter menjadi Rp16.150 rupiah per liter.
Dengan begitu, harga BBM Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp2.150 rupiah.
Harga BBM jenis Pertamax DX turun dari Rp18.300 rupiah per liter menjadi Rp16.750 rupiah per liter.
Dengan begitu, harga BBM Pertamax mengalami penurunan sebesar Rp1.550 rupiah.
Lebih jauh, Erick juga mengungkapkan bahwa penurunan harga ini memang tidak secepat SPBU swasta, karena Pertamina memiliki ekosistem pengolahan bahan bakar yang lebih besar, ditambah banyaknya SPBU yang tersebar.
Baca Juga: Jadwal dan Rangkaian Acara Grebek Sudiro dalam Rangka Merayakan Tahun Baru Imlek 2023 di Solo
“Kita harus melakukan sinkronasi. Karena kalau ada perubahan harga si pertamina, yang merupakan marketnya paling besar itu turunnya tidak seperti yang mengelola Cuma 5 pom bensin, karena ini turunnya banyak,” beber Erick.
“Ada kilangnya, ada pom bensinnya, ada macam-macamnya. Bahasanya prosesnya perlu waktu. Tapi kemarin pun kita sudah percepat,” tuturnya.***
